KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Talut Bronjong di TPA Darupono jebol dan ambrol. Kondisi ini mengakibatkan tumpukan sampah berserakan terkena air hujan.
Dampaknya, pencemaran air dan polusi dirasakan warga yang berada di sekitar TPA Darupono.
TPA Darupono ini baru dua tahun beroperasi, namun sudah mengalami kerusakan yakni talut berupa bronjong jebol sepanjang 200 meter lebih.
Baca Juga: Usai Brasil Tersingkir, Ronaldo Jagokan Prancis Juara Piala Dunia 2022
TPA Darupono Baru dibangun pada 2020, di atas lahan seluas 5,5 hektar. Anggaran untuk pembangunannya yang mencapai Rp21 miliar bersumber dari APBN, tidak sebanding dengan kondisi sekarang.
Terbukti baru dua tahun beroperasi, sudah banyak talut yang jebol.
Ada dua titik bronjong yang mengalami jebol yakni bagian atas dan bagian paling bawah.
“Terparah bagian bawah, itu sepanjang 200 meter lebih,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Aris Irwanto.
Baca Juga: Selangkah Lagi, Liverpool Dapatkan Tanda Tangan Bintang Timnas Inggris di Piala Dunia 2022
Penyebabnya, diakui lantaran kondisi tanah di TPA Darupono itu relatif labil, sehingga rawan terjadi longsor.
Terutama saat musim penghujan, daya rekat tanah menjadi nol persen. Sehingga begitu tergerus air, rawan terjadi longsor.
“Sudah kami lakukan upaya perbaikan. Tapi hasil tidak maksimal, malah jebol lagi akibat hujan lebat beberapa waktu lalu,” imbuh Aris.
Upaya perbaikan akan ditempuh kembali di tahun 2023 nanti. Pihaknya telah menganggarkan sebesar Rp600 juta. Anggaran tersebut akan digunakan untuk perbaikan bronjong dengan pemasangan tiang pancang atau paku bumi.