SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Disbudpar Semarang akan melakukan pelacakan sejarah Kota Semarang bersama tim cagar budaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pelacakan sejarah bangunan cagar budaya oleh Disbudpar Semarang ini untuk memperkuat sektor yang ada.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, R Wing Wiyarso menuturkan, bahwa pihaknya butuh data konkrit mengenai bangunan cagar budaya.
Baca Juga: Sejarah Prasasti Huruf Tionghoa Depan Masjid Pekojan Semarang, Bukan Tempelan Dinding Biasa
"Kita melakukan kajian ini karena kita butuh database tentang bangunan cagar budaya. Misalnya bangunan yang masuk cagar budaya, ataupun bangunan cagar budaya yang sudah hilang," katanya, Jumat 13 Januari 2023.
Database itu ternyata tidak hanya dimiliki oleh Cagar Budaya tetapi juga lebih banyak disimpan di museum Kota Leiden, Belanda.
Oleh sebab itu, Disbudpar sesuai arahan Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, akan berkoordinasi dengan Kemendikbud untuk menggali data di Leiden.
"Jadi mungkin sistemnya kerjasama dengan Museum Leiden untuk menggali data ataupun dokumen tentang Kota Semarang lewat Kemendikbud. Harapannya akan ada akses ke Museum Leiden Belanda. Sebab di sana birokrasinya susah, misal kasus Kota Bogor, dari data tiga ribu sejarah Pajajaran, dari sana hanya dapat tiga foto saja," beber Wing.
Baca Juga: Angkringan West Semarang, Karen's Diner Rasa Lokal Tempat Nongkrong Favorit Anak-anak Musik
Lebih jauh Wing menyatakan jika manuskrip dan data itu akan memudahkan segi penataan bangunan cagar budaya.
Hal ini berkaitan dengan usaha Pemkot untuk merevitalisasi Kota Lama Semarang dan Kampung Melayu Semarang.
Bukan tidak mungkin, kata Wing, ke depan program ini akan merambah ke Pecinan dan Pekojan.
Kemudian khusus untuk revitalisasi Kota Lama, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sendiri menganggarkan Rp 30 miliar.
Baca Juga: Diterjang Angin Kencang Bangunan Tua di Kota Lama Semarang Roboh, Ternyata Rumah Sengketa