Revitalisasi Kampung Melayu Semarang, Upaya Menemukan Bagian yang Hilang

Semarang, AYOSEMARANG.COM - Pemerintah Kota Semarang secara bertahap merevitalisasi Kampung Melayu Semarang.

revitalisasi Kampung Melayu Semarang itu juga beberapa waktu yang lalu diresmikan oleh Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Namun sebelum direvitalisasi Kampung Melayu Semarang, Kampung Melayu Semarang pernah jadi wilayah yang jadi langganan banjir.

Baca Juga: Napak Tilas Kampung Melayu Semarang: Tempat Singgah Pendatang, Pemukiman Multietnik

Tatik (55) warga Kampung Melayu bersaksi, mendekati tahun 1980 Kampung Melayu disapu banjir hingga ketinggian pinggul orang dewasa.

Kondisi itu membuat Jalan Layur dipenuhi kubangan lumpur hampir setiap hari.

"Dulu waktu saya kecil sampai punya anak sering banjir. Tapi Alhamdulillah masuk 2015 sudah agak mendingan," sambungnya saat ditemui Senin 6 Februari 2023.

Tidak hanya itu saja, sejauh ini banyak jejak saksi sejarah di kampung ini yang hilang.

Baca Juga: Cari Jajanan Khas Semarangan? Berikut 13 Lokasi Pusat Oleh-oleh di Semarang, Ada Wingko Babat Hingga Lumpia

Tatik, salah satunya menyebutkan, di Kampung Melayu ada Pasar Ngilir, namun pasar tersebut hilang dan ditinggalkan.

"Tapi sebutan Dusun Ngilir sampai sekarang masih ada, lokasinya ada di dekat Kali Cilik. Cerita dari kakek saya, dulu Dusun Ngilir dan Kampung Melayu satu kesatuan dan ramai didatangi pendatang dari berbagai wilayah," terangnya.

Selain itu Fariz Ardianto, pegiat sejarah Kampung Melayu juga mengakui jika banyak sejarah di kampungnya yang hilang.

Kalau Fariz menyebut hilangnya tanda multietnik yang pernah jadi ciri khas di kampungnya.

Baca Juga: SEMARANGAN Cerita Rumah Tua di Bubakan, Milik Pengusaha Rokok Tajir, Ada Bunker Bawah Tanah