SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mendapati ada ribuan paket kiriman dari pekerja migran yang tertahan di gudang di dua lokasi di Kota Semarang, Sabtu 6 Juni 2024. Hal itu terungkap saat Kepala BP2MI Benny Rhamdani melakukan inspeksi di empat gudang di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Kawasan Industri Candi Semarang.
Saat dilakukan pemeriksaan pertama ditemukan ada 60 ribu lebih paket kiriman milik pekerja migran, yang masih tertahan di gudang di Semarang.
Puluhan ribu paket kiriman milik pekerja migran itu, terdiri atas pekerja migran resmi maupun tidak resmi tapi sudah mendaftar di portal Peduli WNI.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Warga Kendal Peraih IPK 3,94, dari Ditinggal Ayah Hingga Berjualan Ayam Potong
Kepala BP2MI Benny Rhamdani melihat langsung proses kerja dari perusahaan jasa titipan (PJT) yang mendapat penugasan untuk menerima dan mengirimkan barang milik pekerja migran ke keluarga di Tanah Air
Dari hasil informasi yang ada menyebutkan jika banyak barang milik pekerja migran tertahan antara 5-8 bulan dampak dari peraturan menteri perdagangan sebelumnya.
Menurutnya, dari hasil inspeksi yang dilakukan terdata masih ada sekitar tujuh ribuan barang milik pekerja migran masih tertahan dan belum dikirim ke alamat tujuan.
“Saya akan kontrol lagi nanti. Saya katakan, saya tidak terbiasa mendengarkan laporan dari anak buah secara lisan atau bahkan tulisan kecuali saya memastikan langsung laporan tersebut dengan melihat langsung di lapangan. Dari hasil kunjungan masih ada dua ribuan paket, dan sudah kita ultimatum tadi satu minggu paling lama sudah keluar,” tegas Benny.
Baca Juga: Jambret yang Sebabkan Korban Tewas Kecelakaan Berhasil Ditangkap
BP2MI juga akan membantu PJT apabila mengalami kendala terkait masih tertahannya barang-barang milik pekerja migran di gudang.