BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, gempa bumi, angin kencang, hingga puting beliung menjadi ancaman nyata bagi Kabupaten Batang.
Menghadapi situasi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang meresmikan program "Kecamatan Tangguh Bencana" (Kencana) 2024, yang bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan di setiap kecamatan dalam menghadapi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Batang, Ulul Azmi menekankan, pentingnya kesiapan dari semua elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, TNI, Polri, sektor usaha, hingga masyarakat dan media.
“Bencana dapat terjadi kapan saja, maka dari itu perlu ada kesiapan yang matang dari seluruh pihak terkait. Ancaman bencana yang beragam ini bisa memicu korban jiwa, kerugian harta benda, dan dampak psikososial di Batang,” ungkapnya dalam acara Deklarasi Kencana di Aula Bupati Batang, Rabu 30 Oktober 2024.
Ulul menjelaskan, tujuan program Kecamatan Tangguh Bencana adalah untuk menguatkan peran kecamatan dalam sistem penanggulangan bencana, serta memastikan adanya koordinasi yang baik antara instansi terkait untuk mengelola peralatan dan sumber daya manusia atau relawan yang siap bertindak sesuai peran dan tanggung jawabnya.
“Kerjasama yang solid diperlukan untuk memaksimalkan penanganan bencana," jelasnya.
Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, turut mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana. Menurutnya, Indonesia memiliki risiko tinggi terhadap berbagai jenis bencana, sehingga masyarakat perlu disiapkan agar lebih tangguh.
“Deklarasi ini adalah komitmen kita untuk membentuk masyarakat yang siap siaga dan mampu menghadapi ancaman bencana. Kencana bukan sekadar slogan, tetapi harus diwujudkan dengan tindakan nyata di lapangan,” tegasnya.
Lani juga menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tangguh. Selain itu, pelatihan dan simulasi rutin diharapkan dapat membantu masyarakat merespons bencana dengan cepat.
“Pembangunan infrastruktur yang ramah bencana juga harus menjadi prioritas, karena ketahanan infrastruktur akan mengurangi dampak bencana di kemudian hari,” tambahnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah, Bergas Catur Sasi Penanggungan, mengingatkan bahwa masyarakat perlu lebih memahami dan berdamai dengan alam. Menurutnya, masyarakat harus paham tanda-tanda bencana dan tahu cara menyelamatkan diri.
Baca Juga: 3.700 APK Cagub Jateng dan Cabup Kendal Dicopot Bawaslu Kendal, ini Alasannya