DEMAK, AYOSEMARANG.COM - Dinas Priwisata berencana mempromosikan event kirab Grebeg Suro di Dukuh Girikesumo, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen sebagai event tahunan Kabupaten Demak. Event setiap menjelang pergantian tahun baru Islam tersebut bisa jadi ajang promosi pengembangan budaya.
Sekdinparta Demak, Kurnia Zauharoh, mengatakan bahwa pelaksanaan Grebeg Suro di wilayah tersebut merupakan agenda dari keluarga Pesantren Girikesumo. Event tersebut merupakan event tahunan secara turun-temurun dari leluhur pertama pendiri Pesantren tahun 1828 masehi.
"Kita lihat lagi ke depan perkembanganya seperti apa, kita akan koordonasi lagi dengan masyarakat setempat. Karena ini bisa jadi salah satu promosi pengembangan budaya," kata Nia usai mengikuti Grebeg Suro di Halaman Masjid Jamik Baitul Salam Girikesumo, Selasa (18/7/2023).
Baca Juga: Ketua DRPD Demak Ajak Santri Jadikan Momentum Tahun Baru Islam untuk Lebih Cinta NKRI
"Setiap tahun sekali ada ini pasti di 1 suro, jadi bisa untuk jadi even tahunan," sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa event tersebut banyak diikuti oleh pengunjung luar kota. Prosesi kirab grebeg suro tersebut bisa dikemas lebih meriah lagi dengan pelayanan yang memadai untuk pengunjung luar kota sekalipun.
"Kita lihat banyak menarik pengunjung dari luar kota ya. Ke depan nanti kita bisa sediakan untuk homestay-nya. Tidak hanya iring-iringan tapi bisa untuk atraksi yang lainnya," tuturnya.
"Nanti kami akan berkolaborasi dengan pihak kasepuhan sini. Nanti kami komunikasi apakah ritual event budaya kirab ini bisa dijadikan event kabupaten, provinsi, ataupun event nasional. Mudah-mudahan open untuk promosi seperti itu," imbuhnya.
Ia menambahkan selain itu juga bahwa Desa Banyumeneng juga memiliki potensi wisata lain. Seperti halnya wisata alam Watu Lempit, wisata religi, dan produk asli desa setempat.
"Kita juga merekomendasikan Desa Banyumeneng sebagai desa wisata tahun ini," pungkasnya.
Seperti diketahui bahwa Kirab Grebeg Suro merupakan agenda rutin dari pihak Yayasan Ki Ageng Giri Pesantren Girikesumo. Kegiatan tersebut bertujuan sebagai upaya melestarikan budaya, bentuk syukur dan tolak bala, serta menyambut datangnya pergantian tahun baru islam.
Keluarga besar dari Yayasan Kyai Ageng Giri Pesantren Girikesumo melakukan kirab dari Masjid Jamik Baitul Salam ke Masjid Baitul Mustofa Makam Kasepuhan Girikesumo yang berajarak sekitar 500 meter. Mereka membawa sejumlah uborampe. Yaitu 4 kotak peti berisi jubah peninggalan leluhur, 40 kendi berisi air dari sumur keramat, dan 4 gunungan.
Baca Juga: 25 Ide Lomba 17 Agustus Unik, Dijamin Meriah dan Sangat Kekinian, Cocok untuk Anak-Anak dan Ibu-Ibu
