Kuliner Rujak Moro Khas Demak yang Banyak Bikin Rindu Warga Rantau

photo author
- Senin, 7 Agustus 2023 | 08:18 WIB
Rujak Moro khas Demak, Jawa Tengah yang unik rasanya dan selalu habis diburu pembeli  (ivo)
Rujak Moro khas Demak, Jawa Tengah yang unik rasanya dan selalu habis diburu pembeli (ivo)

DEMAK, AYOSEMARANG.COM -- Kuliner rujak moro khas Desa Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah laris diburu warga.

Makanan rujak moro dengan campuran petis ikan laut tersebut selalu menjadi andalan warga rantau setempat saat musim mudik. Pasalnya dari penjualan di hari normal, melonjak dua kali lipat saat puasa di musim mudik lebaran Hari Raya Idul Fitri.

Nama rujak moro merupakan nama yang disematkan warga luar dari desa tersebut. Warga sekitar menyebutnya 'Rujak Kecap' dan ada juga yang menyebutnya sebagai 'Rujak Pedo'.

Baca Juga: Asul Usul Jamu Coro Peninggalan Kasultanan Demak Bintoro, Masih Eksis hingga Kini

Satu penjual rujak moro, Rosidah (42) mengatakan, omset hariannya sekitar Rp 250 ribu - Rp 300 ribu. Sementara di masa puasa ramadan saat musim mudik hari raya bisa mencapai Rp 500 ribu - Rp 600 ribu per hari.

"Ramai itu pas musim mudik Hari Raya Idul Fitri, mulai puasa. Biasanya yang dicari perantau itu rujak ini. Perantau itu pikirannya kalau mudik ya rujak ini," ujar Rosidah yang sudah menjual rujak tersebut sekitar 15 tahun lebih itu.

Rosidah menuturkan, rujak moro yang ia jual juga biasa dipesan oleh remaja setempat yang bekerja di pabrik. Remaja itu biasa membawakan pesanan teman-teman kerjanya.

"Anak pabrik di sini juga sering beli, pesan 10 untuk teman-temannya dibawa ke pabrik," terangnya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Jamu Coro dan Nasi Padhetan Tercatat Rekor Dunia Sebagai Makanan Khas Kabupaten Demak

Rosidah menjelaskan, komposisi bumbu rujak moro tersebut yaitu dari jeruk nipis, bawang putih, gula merah, buah asem dan petis ikan pindang. Sementara kuah kecapnya terdiri dari campuran laos, sere, kluwak. Terkait buah yang menjadi campuran biasanya terdiri dari kedondong, mangga, mentimun, krai, blimbing, nanas.

"Yang khas itu bumbunya, buah apa aja bisa," terang Rosidah.

Harga rujak tersebut bervariatif dan murah. Ukuran biasa dengan harga Rp 3000 - Rp 5000, sementara ukuran besar atau makan bersama Rp 10.000 - Rp 15.000. Warga bisa mendapatkannya di sebagian depan rumah warga area Desa Morodemak dari pagi hingga malam hari.

Rosidah menambahkan, rujak moro tersebut biasa disantap dengan krupuk rambak pasir. Yaitu krupuk yang hanya ada di desa tersebut, berbahan kulit ikan dan digoreng dengan pasir, tanpa minyak yang biasa dalam proses penggorengan.

Baca Juga: Mencicipi Rujak Werak yang Legendaris, Hanya Ada di Desa Morodemak Demak

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X