regional

Mencicipi Hangatnya Jamu Coro Khas Demak, Terbuat dari 15 Campuran Rempah

Senin, 31 Juli 2023 | 11:30 WIB
Jamu coro khas Demak yang menghangatkan tubuh. (ivo)

DEMAK, AYOSEMARANG.COM -- Berkunjung ke Kabupaten Demak tak lengkap jika tak mencicipi minuman khas jamu coro yang sudah melegenda. Minuman tersebut bisa didapatkan di berbagai pusat jajajan oleh oleh di Kabupaten Demak.

Minuman jamu coro tersebut memiliki rasa manis creami yang dominan rasa jahenya. Setelah mencicipi minuman tersebut akan membuat badan terasa hangat dan tak jarang bulu kuduk berdiri.

Satu pedagang jamu coro di Jalan Bhayangkara di perempatan Kali Tuntang, Sri Puji Utami (41) mengatakan, dirinya sudah berjualan bubur jamu tersebut sejak 25 tahun. Dirinya mengatakan jamu yang nampak seperti bubur tersebut memiliki campuran 15 rempah lebih.

Baca Juga: Bupati Demak Buka Laporan Aduan Keluhan Masyarakat, Bisa Pakai 5 Cara Ini

Utami menuturkan bahan campuran rempah dari rasa jamu coro yang dominan jahe tersebut, yaitu di antaranya akar wangi, pekak, sere, jahe, kayu manis, cabe kuyang, air pandan, dan lainnya.

"15 macam rempah lebih," ujarnya, Senin 31 Juli 2023.

Dirinya mengaku selama berjualan sekitar 25 tahun selalu menggunakan bahan rempah berkualitas bagus. Salah satunya dirinya menggunakan jahe jenis emprik agar bisa memberikan cita rasa pedas, segar, dan hangat.

Selain itu jamu coro juga memiliki banyak manfaat seperti halnya menambah nafsu makan, bikin kulit segar, tubuh menjadi hangat, dan lainnya.

Baca Juga: Disorot Dewan Rp 6 Miliar Tidak Sinkron di LPP APBD dan LKPJ, Begini Penjelasan Bupati Demak

"Saya pakai jahe emprik, karena citarasanya yang khas bisa memberikan rasa hangat, pedes, sedep. Jahe itu diparut dulu lalu diambil sarinya. Saya pun setiap hari minum," ujarnya.

Utami menceritakan dirinya semula berjualan jamu coro. Dirinya prihatin dengan banyaknya makanan atau minuman baru yang terdapat bumbu campuran kimia. Keresahan itu yang membuat dirinya mengembangkan jamu coro warisan nenek moyang tersebut.

Dirinya mengaku, semula menggunakan gendongan untuk berjualan jamu tersebut dengan jalan kaki keliling rumah warga. Kini, dirinya bersama anaknya berjualan dengan gerobak di tempat kuliner sore Kali Tuntang.

"Saya lihat makanan sekarang banyak yang aneh, contohnya pake bumbu bumbu penyedap, itu saya tidak suka. Bahan bahan makanan sekarang kan banyak yang pakai bahan pengawet, terus saya punya ide untuk ngembangin jamu coro. Jamu coro ini kan sudah lama, dari nenek moyang. Saya kembangkan, saya perkenalkan di Demak karena sebelumnya sudah mau hilang. Terus saya jualan pake gerobak dorong. Sebelumnya kan digendong, keliling gitu," ujarnya.

Baca Juga: Panen Raya Semangka Desa Bango, Bupati Demak Dorong Petani Beralih ke Pupuk Organik

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB