BATANG, AYOSEMARANG -- Rehabilitasi gedung Sekolah Dasar Negeri, SDN Plelen 01, Kecamatan Gringsing yang belum usai berdampak pada ratusan siswa yang terpaksa mengungsi untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Para siswa mengungsi belajar di rumah warga, masjid dan musala sekitar desa tersebut sambil menunggu rampungnya rehab gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Plelen 01.
"Tempat untuk belajar siswa milik rumah pak Bambang, beliau di Semarang, dipinjamkan. Total kami menggunakan dua rumah, satu masjid, dan satu musala," kata Kepala SDN Plelen 01, Kusriatun, di lokasi, Rabu 19 Januari 2022.
Baca Juga: Rating Drakor Minggu Ini, Show Window The Queens House Tertinggi, Snowdrop Dapat Rating Berapa?
SDN Plelen 01 merupakan satu di antara tujuh bangunan sekolah yang proses rehabnya megalami keterlambatan penyelesaian.
Proses rehab sekolah tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Seperti diketaui, pembangunanya tidak selesai hingga akhir masa kontrak pada 17 Desember 2021.
Terlihat atap bangunan SDN 1 Plelen belum terpasang. Begitu juga pintu, dan jendela kelas. Seluruh ruang kelas yang dibongkar.
Kusriatun menyebut, untuk sementara pembelajaran 102 siswa melakukan PTM darurat. Jam pembelajaran masih sesuai aturan PTM.
"Alhamdulillah Anak-anak bisa diajak kerjasama. Tinggal kitanya (guru) saja," jelasnya.
Baca Juga: Resmikan Pasar Legi, Gibran Undang Puan Maharani ke Solo
Ia memaklumi adanya keterlambatan proyek itu. Pihaknya tidak menyalahkan pihak manapun.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Achmad Taufiq memastikan belum ada kerugian negara dalam 7 proyek rehabilitasi sekolah yang belum rampung.
Hingga saat ini, pihaknya belum melakukan pembayaran pada pihak penyedia jasa.
"Jadi hingga kini, belum ada potensi kerugian negara," katanya di kantornya.