Suswoyo juga mengajarkan cara memilih telur yang bagus. Menurutnya telur harus diseleksi jangan sampai ada yang retak.
Tampak WBP serius mengecek telur dengan bimbingan pelatih. Setelah telur dipastikan baik, selanjutnay telur dicelupkan kedalam adonan tanah halus dan garam dengan perbandingan 3:1 dan ditambahkan air secukupnya.
Suswoyo menjelaskan telur yang siap untuk dimasak membutuhkan waktu sekitar 10 sampai 15 hari.
“Semakin lama semakin masir,” terangnya.
Untuk keuntungan, Suswoyo memberikan gambaran satu telur asin dapat mengahsilkan untung 500 rupiah. “Setelah dikurangi biaya, keuntungan per telur 500 rupiah,” jelasnya.
Kepala Lapas Batang Rindra Wardhana meminta WBP untuk memanafaatkan pelatihan tersebut dengan menyerap ilmunya dan mempraktekan di lapangan dan berwirausaha.
“Manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya sebagai modal untuk membuka usaha” harap Rindra.
Ia pun meminta WBP yang bebas bisa berkolaborasi membentuk jaringan untuk membentuk pasar.
“Bentuk jaringan sehingga memudahkan untuk memasarkan hasil produksi,” pungkasnya.
Baca Juga: MGMP IPS SMP Kabupaten Batang Lakukan Reorganisasi Kepengurusan
Sementara itu, Kasi Binadik Lapas Batang, Satriya DW menjelaskan nantinya para WBP akan difasilitasi untuk mempraktekkan ilmu yang didapat. Untuk sementara WBP akan diarahkan untuk pembuatan telur asin.
”Ke depannya WBP akan kami berikan fasilitas membuat telur asin dengan bekerja sama dengan Dharma Wanita Lapas Batang dalam hal pembelian talur mentah dan pemasarannya,” terangnya.
Satriya juga berharap nantinya dapat berkembang ke pembudidayaan bebek mengingat Lapas Batang memiliki lahan asimilasi yang cukup luas.