"tapi Ayu pak" kata Nur membantah. "itu masalahnya" kata pak Prabu, "asumsi saya, Ayu sejak awal hanya sebagai perantara, ke Widya lewat Bima, namun, Ayu tidak memenuhi tugasnya, akibatnya, Ayu dibuatkan jalan pintas, ia di beri selendang hijau itu. Tau darimana selendang itu?"
"Seharusnya saya menolak habis-habisan bila bukan karena dia adik teman saya" "selendang itu, adalah selendang yang keramat, tidak ada lelaki yang bisa menolak selendang itu saat dipakai oleh perempuan" jelas Pak Prabu.
"Nak Ayu tidak salah, nak Bima pun begitu, saya yang salah, seharusnya saya tolak kalian semua, toh anak-anak kami pun tidak ada yang tinggal di sini, tempat ini bukan untuk anak setengah matang seperti kalian," mendengar itu, membuat Nur tidak kuasa melihat Ayu.
Saat petang tiba, Widya akhirnya berhasil ditemukan oleh Mbah Buyut yang menyamar jadi Anjing. Namun, wahah Mbah Buyut terlihat kecewa karena tidak bisa menyelamatkan Ayu dan Bima yang sudah ditawan oleh Badarawuhi.
Selang beberapa saat, Mbah Buyut keluar, ia memanggil Widya dan menyuruhnya untuk masuk, dan entah apa yang mereka bicarakan. Nur masih mencoba membangunkan Ayu, meski hal itu, mustahil bisa dilakukan.
Berdasarkan uraian cerita nyata KKN di Desa Penari di atas, diterangkan bahwa Widya tiba-tiba hilang karena sudah ditawan oleh Badarawuhi, benda mistis yang disebutkan di atas telah memperkuat kenapa Widya bisa ditawan.
Demikian itulah mengapa Widya tiba-tiba hilang di saat Ayu dan Bima sedang sekarat dalam kisah KKN di Desa Penari.
IKUTI BERITA AYOSEMARANG.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS