JAKARTA, AYOSEMARANG.COM – Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan usai masuknya varian Omicron.
Pada Rabu 19 Januari 2022 tercatat penambahan kasus Covid-19 sebanyak 1.745 kasus.
Sejak 2 Maret 2020, total akumulasi Covid-19 di Indonesia sejak 2 Maret 2020 tercatat 4.275.528 kasus.
Dikutip dari republika.co.id, kasus sembuh bertambah 504 sehingga totalnya 4.120.540.
Baca Juga: Thalia Ayu Jadi Tersangka, Nicholas Sean Anak Ahok Tak Mau Damai: Enggak Ada
Sedangkan kasus meninggal bertambah sembilan. Hingga hari ini sudah 144.192 orang sudah meninggal akibat Covid-19.
WHO melaporkan varian Omicron lebih mudah menular, namun gejalanya lebih ringan. Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pasien yang terinfeksi varian ini umumnya dapat pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit.
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali Luhut B Panjaitan mengingatkan, masyarakat untuk berhati-hati terhadap varian Omicron.
"Kita harus tetap hati-hati dengan Omnicron yang sudah terdeteksi ada di Indonesia sejak 8 Desember tahun lalu," kata Luhut.
Baca Juga: Wali Kota Yuliyanto akan Pertahankan Tenaga Honorer Pemkot Salatiga
Menurut Luhut yang juga Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, diperkirakan puncak penularan Omicron terjadi pada pekan kedua atau pekan ketiga Februari. Namun, kata Luhut, diharapkan penularan varian ini tidak terlalu tinggi.
Pengendalian Omicron, kata Luhut, tergantung pada kekompakan.
"Tergantung kita semua. Kita harus ikuti apa kata para ahli. Kita harus kompak. Pemerintah harus kompak. Rakyat harus kompak dan mau bekerja sama. Tidak perlu saling menyalahkan," katanya.
Baca Juga: Besok Diresmikan, Pasar Legi Solo Malah Tergenang Air
Luhut juga mengingatkan semua pihak untuk kompak menjaga protokol kesehatan, melakukan vaksinasi lengkap, serta vaksinasi penguat untuk mengendalikan Omicron.