BATANG, AYOSEMARANG.COM -- SMAN 2 Batang ditetapkan sebagai Sekolah Bersinar (Bersih dari Narkoba).
Dibentuknya Sekolah Bersinar tidak lain agar pelajar untuk ikut menjadi melawan penyalahgunaan narkoba yang bekerjasama dengan BNNK Batang.
Kepala BNNK Batang Khrisna Anggara menyampaikan, terlaksana sekolah Bersinar hasil dari diskusi sebelumnya dengan Cabang Dinas Pendidikan XIII, untuk menjadikan SMAN 2 Batang Sekolah Bersinar.
“Yang terpenting para siswa dan warga sekolahnya memiliki komitmen kuat untuk melawan penyalahgunaan Narkoba,” tegasnya, Rabu 9 Februari 2022.
Baca Juga: Obyek Wisata Sikembang Gandeng Ibu Rumah Tangga Olah Sampah Jadi Cuan
Ia mengapresiasi kecepatan pelajar SMAN 2 Batang terhadap kemajuan teknologi yang disisipkan konten pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui media sosial.
“Pencegahan penyalahgunaan Narkoba bisa dilakukan dengan mudah, karena pesan-pesan itu bisa disisipkan melalui konten yang dibuat siswa melalui Podcast dan konten kreatif lainnya,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Batang Sugeng mengatakan, dibentuknya sekolah Bersinar semakin makin memantapkan diri untuk melawan peredaran Narkoba, sehingga tercipta suasana lingkungan yang aman dan nyaman ketika digunakan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Tahun depan sekolah kami ini ingin menjadi sekolah penggerak dan untuk mewujudkannya harus tercipta suasana tempat pendidikan yang ramah bagi anak, salah satunya bebas dari penyalahgunaan Narkoba,” katanya.
Baca Juga: Batang Masuk PPKM Level 1, Begini Respons Bupati Wihaji
Kegiatan tersebut juga dapat disinergikan dengan program kerja dari BNNK Batang yang mengharapkan para pelajar bersih dari penyalahgunaan Narkoba.
Ia menerangkan, sebelumnya SMAN 2 Batang juga telah menjadi binaan dari BNNK dengan terpilihnya dua pelajar terbaik menjadi Duta Antinarkoba.
“Selain sosialisasi secara konvensional dengan memasang poster-poster seputar bahaya penyalahgunaan Narkoba, juga akan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi seperti media Youtube maupun Podcast serta akan dilakukan sidak bersama rekan-rekan BNN di waktu-waktu tertentu,” jelasnya.
Dijelaskannya, selama dua tahun Pandemi Covid-19, tentu membuat pendidik sulit mengontrol anak didiknya, karena mayoritas pembelajaran dilakukan secara daring.