Tangani Kasus Stunting, Pj Bupati Batang Blusukan di 3 Desa dalam Sehari

photo author
- Kamis, 11 Agustus 2022 | 18:57 WIB
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki bersama Forkopimda menyerahkan bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada orang tua yang memiliki balita stunting.  (Muslihun kontributor Batang)
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki bersama Forkopimda menyerahkan bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada orang tua yang memiliki balita stunting. (Muslihun kontributor Batang)

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Menurunkan angka anak potensi stunting di Kabupaten Batang terus dilakukan oleh Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki

Ia pun memfokuskan penanganan dengan langsung blusukan ke desa-desa yang menjadi lokasi fokus (lokus) stunting. 

Dalam sehari pun Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki blusukan ke tiga desa sekaligus, yakni Desa Kebaturan, Desa Sidoharjo, dan Desa Surjo Kecamatan Bawang. 

Baca Juga: Bea Cukai Tegal dan Disparpora Batang Gencar Sosialiasi Gempur Rokok Ilegal Melalui Seni 

Tiga desa tersebut menurut data Dinas Kesehatan termasuk lokus dengan angka stunting-nya cukup tinggi. 

"Hari ini saya terjun langsung bersama forkopimda ke desa-desa yang menjadi lokus stunting dengan potensi anak stunting-nya cukup tinggi," kata Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki ditemui usai peninjauan balita stunting di Desa Surjo Kecamatan Bawang Kabupaten Batang, Kamis 11 Agustus 2022.

Dari Camat Bawang, kata dia, balita yang masuk kedalam kategori stunting masuk dalam kategori tinggi. 

"Seperti data Desa Surjo yang kita tinjau sekarang ada 9 balita  pendek sekali, 27 balita pendek, 155 balita normal, dan 6 balita tinggi," katanya.

Baca Juga: Tanam Kelapa Genjah Bersama Jokowi, Ganjar Pranowo: Ini Desain Panjang Ketahanan Pangan

Ia pun meminta semua OPD yang terlibat dalam penanganan stunting secara intens melakukan pemantauan, dari mulai pola makan, kebersihan lingkungan, dan kehidupan sehari-harinya. 

"Kita harus pantau mulai sejak ibu hamil hingga anak berumur 2 tahun. Hal ini penting agar tidak terjadi bayi lahir dalam kondisi stunting. Jika balita sudah terjadi stunting masih bisa kita upayakan minimal balita yang tubuhnya kurang normal masih bisa dibantu menjadi normal dengan pola makan sehat dan gizi tinggi," jelasnya. 

Ia menyatakan sangat penting sekali menangani stunting secara serius. Karena balita merupakan generasi penerus bangsa. Jika kondisinya kurang normal nanti berpengaruh kepada Sumber Daya Manusia (SDM). 

Baca Juga: Siap Nyobain? Nih 4 Batagor Paling Rekomended Buat Kulineran

"SDM di Kabupaten Batang sudah cukup tinggi sebesar 810.000 penduduk dan kurang lebih ada 380.000 balita yang terkena stunting. Itu data tahun 2021 jadi ada 21% balita terkena stunting," jelasnya 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X