Namun, berdasarkan pengakuan dari pelaku sendiri, jumlah korbannya sudah mencapai puluhan.
5. Lakukan perbuatan bejatnya di sekolah, alibi tes kejujuran
Menurut AKP Yorisa, pelaku tersebut melakukan perbuatan kejinya di lingkungan sekolah. Yorisa juga mengungkap modus pelaku dalam memancing para korbannya.
Berdasarkan penuturan Yorisa, modusnya adalah tes kejujuran pada saat para siswa mengikuti kegiatan OSIS.
Kegiatan OSIS tersebut dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan pencabulan terhadap para korbannya.
Baca Juga: Sebut Poligami Solusi HIV AIDS, Wagub Jabar Minta Maaf
Beberapa korban ada yang dipegang-pegang alat kelaminnya, bahkan ada juga korban yang sampai disetubuhi.
"Pelaku memberikan semacam tes kejujuran. Jadi siswa-siswi yang masuk pengurus OSIS harus dites kejujuran. Secara emosional pelaku mempengaruhi korban sehingga korban menurut keinginan pelaku," ujarnya.
6. Pelaku merupakan PNS
Yorisa menyebut bahwa pelaku merupakan guru agama yang berstatus PNS. Pelaku tersebut juga menjadi pembina OSIS.
Perbuatan kejinya tersebut sudah dilakukan selama tiga bulan.
7. Korban trauma
Diketahui, para korban mengalami trauma. Bahkan ada yang sampai tidak ingin berangkat sekolah.
Baca Juga: Pascatragedi Pencabulan Siswi SMP oleh Oknum Guru Agama di Batang, Ini Langkah Disdikbud
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) sudah melakukan pendampingan psikologi terhadap para korban.