Kemenkes Sebut Penyakit Cacar Monyet Bisa Sembuh Dengan Sendirinya

photo author
- Selasa, 24 Mei 2022 | 19:28 WIB
Ilustrasi, virus penyakit cacar monyet. (istimewa)
Ilustrasi, virus penyakit cacar monyet. (istimewa)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM – Penyakit cacar monyet merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya dengan gejala 14-21 hari lamanya.

Hal itu dikatakan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Mohammad Syahril.

Walaupun bisa sembuh dengan sendirinya, dirinya tetap mengingatkan penyakit ini tetap perlu diwaspadai terutama bagi anak-anak yang memiliki imunitas rendah.

Baca Juga: (SEMARANGAN) Mengenal Tentoonstelling Part 2: Sempat Jadi Pro Kontra dan Dikritik Keras Ki Hajar Dewantara

"Sama seperti halnya virus-virus yang lain. Monkeypox ini akan disembuh sendiri dengan kekuatan tubuh. Tapi masalahnya apabila dia berlanjut invasi dan erupsi apabila pada orang dengan risiko tinggi atau dengan pasti imunitas rendah maka itu bisa juga berefek ke yang lebih berat atau lebih lama penyembuhannya," kata dia dalam konferensi pers secara daring seperti dikutip dari republika.co.id.

Ia menyampaikan, kasus cacar monyet yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien dan tingkat keparahan komplikasi.

Baca Juga: Banjir Rob di Kendal Datang Lagi, Warga Pilih Mengungsi

Kasus kematian sendiri bervariasi tetapi kurang dari 10 persen kasus yang dilaporkan, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.

Secara umum, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkeypox. Syahril menyatakan, sampai saat ini di Indonesia belum ditemukan penyakit Monkeypox.

"Dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, puskesmas, rumah sakit, maupun Dinas Kesehatan belum ada laporannya soal Monkeypox," ungkapnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 25 Mei 2022 : Capricorn, Aquarius dan Pisces Saatnya Pergi Nyatakan Cinta

Adapun, masa inkubasi cacar monyet biasanya 6-16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5-21 hari. Gejala yang timbul diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.

Limfadenopati dapat dirasakan di leher, ketiak atau selangkangan. Dalam 1-3 hari setelah gejala awal atau fase prodromal, akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.

Baca Juga: BMKG Prediksi Banjir Rob Masih Terjadi Hingga 25 Mei

Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Sumber: republika.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X