AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyakit cacar monyet.
Cacar Monyet kini dinyatakan sebagai darurat kesehatan global, diharap masyarakat dapat melakukan perlindungan mandiri dari penularan cacar monyet ini.
Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cacar monyet merupakan virus zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Baca Juga: 6 Manfaat Buncis untuk Kesehatan Tubuh, Tingkatkan Kesuburan Perempuan
Sebagian besar hewan yang rentan dengan penyakit ini adalah hewan pengerat seperti tikus gambia, tupai, primata dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana cara penularan cacar monyet kepada manusia? Berikut penjelasannya dilansir dari Suara.com, jejaring AyoSemarang.com.
Penularan Cacar Monyet
Penularan cacar monyet dilakukan dari hewan kepada manusia yang terjadi karena kontak langsung seperti terkena darah, cairan tubuh, lesi kulit dan mukosa dari hewan yang terinfeksi.
Makan daging yang tidak matang juga faktor risiko yang mungkin saja terjadi.
Sementara itu penularan kepada manusia mungkin saja terjadi apabila terjadi kontak dengan benda yang tekontaminasi virus cacar monyet, seperti lewat pakaian, handuk, seprai, alat makan.
Selain itu juga bisa melalui terkena air liur, kontak fisik, hubungan seksual, lesi kulit orang terinfeksi, maupun diturunkan dari ibu ke janin.
Baca Juga: 8 Manfaat Buah Stroberi untuk Kesehatan, Turunkan Berat Badan dan Darah Tinggi
Dilansir dari laman resmi PBB, gejala yang ditimbulkan oleh cacar monyet dan dapat dirasakan oleh manusia adalah demam, sakit kepala, nyeri punggung, nyeri otot, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam dan lesi kulit. Ruam biasanya terlihat pada hari pertama hingga ketiga setelah demam.