Jadi walaupun berbeda agama atau keyakinan, namun bukan berarti tidak datang lagi atau sungkem ke makam orang tua.
Kemudian bagi keluarga peziarah yang mampu dari segi ekonomi, usai ziarah mereka berbagi suka dengan memberikan paket sembako kepada warga sekitar makam.
Baca Juga: 5 HP RAM 8 GB Terbaik untuk Idul Fitri, Harga Mulai Rp3 Jutaan
Menurut Ocdy, tradisi semacam itu perlu dilestarikan karena merupakan salah satu keragaman budaya di Indonesia. Apalagi di Indonesia menjunjung tinggi semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda-beda namun tetap satu kesatuan Indonesia, sehingga warga negaranya terus membangun kerukunan antar umat beragama.
“Kegiatan seperti ini sangat menarik dari sisi budaya dan dapat mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah sehingga juga akan menambah perekonomian warga sekitar makam,” tandasnya.***
Penulis: Ocdy Susanto, pemerhati kegiatan rohani dan budaya Tionghoa.