STIE Bank BPD Jateng Resmi Menjadi Universitas, Prof Dr Sri Tutie Rahayu Dilantik Jadi Rektor Pertama

photo author
- Senin, 28 April 2025 | 15:31 WIB
Prosesi pelantikan Rektor Universitas BPD dan Wakil Rektor Senin 28 April 2024. (Dok.)
Prosesi pelantikan Rektor Universitas BPD dan Wakil Rektor Senin 28 April 2024. (Dok.)

 

 

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bank BPD Jateng resmi berubah bentuk menjadi
Universitas BPD. Pada momen ini sekaligus dilantik Rektor yang baru yakni Prof Dr Sri Tutie Rahayu MSi.

Prof Sri Tutie sebelumnya menjabat sebagai Direktur Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) dan dipercaya YKKP untuk memimpin Universitas BPD setelah sebelumnya sukses menjadi ketua tim alih bentuk STIE menjadi universitas.

Perubahan status tersebut telah resmi ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 12/B/O/2025 pada 30 Januari 2025.

Prof Sri Tutie mengemukakan, Universitas BPD kini menaungi dua fakultas, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang membawahi tiga program studi (Manajemen, Akuntansi, dan Magister Manajemen), serta Fakultas Sains dan Teknologi dengan tiga program studi (Teknik Informatika, Sistem Informatika, dan Data Sains).

"Kolaborasi, baik secara nasional maupun internasional, sangatlah penting. Kami mengundang mitra dari China untuk berkolaborasi dalam pertukaran pelajar dan dosen," ujarnya disela-sela acara pelantikan pada Senin 28 April 2024.

Pelantikan dipimpin oleh Ketua Umum YKKP (Yayasan Kesejahteraan Karyawan/Karyawati dan Pensiunan Bank Jateng) Widjianto SE, didampingi Ketua YKKP Joko Sambodo SH serta disaksikan Ketua Pembina YKKP, Ony Suharsono.

Pada momen ini, rektor menegaskan pentingnya kolaborasi nasional dan internasional untuk mendorong pengembangan Universitas BPD ke tingkat global.

"Kami juga telah menjajaki kerja sama dengan pihak dari Jerman, serta akan melanjutkan dengan kunjungan ke UGM Malaysia," ungkapnya.

Dia juga menekankan peningkatan kualitas dosen adalah keniscayaan untuk memenuhi standar internasional.

Karena itu, pihaknya mendorong pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan memperluas jaringan kerja sama dengan perguruan tinggi serta industri dalam dan luar negeri.

"Kami ingin bergerak cepat. Selain memperkuat program studi yang ada, kami juga menyiapkan kolaborasi baru, termasuk dalam bidang e-commerce, logistik, dan shipping, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan industri," tambahnya.

Menurut dia, dengan enam program studi yang ada saat ini, pihaknya berencana untuk terus berkembang guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.

"Kami ingin universitas ini menjadi institusi pendidikan yang adaptif, inovatif, dan mampu menjawab tantangan zaman," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X