AYOSEMARANG.COM -- Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap keberlanjutan, efisiensi energi, dan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab semakin meningkat.
Dunia industri kini bergerak ke arah yang lebih ramah lingkungan dan berorientasi pada pengembangan teknologi berbasis hayati. Di sinilah jurusan Teknologi Bioproses memainkan peran penting.
Teknologi Bioproses merupakan cabang ilmu yang menggabungkan prinsip-prinsip biologi, kimia, dan teknik untuk mengembangkan proses produksi yang memanfaatkan organisme hidup atau komponennya, seperti mikroorganisme, enzim, atau sel tumbuhan.
Jurusan ini biasanya ditemukan di bawah fakultas teknik atau bioteknologi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan dunia.
Meski belum sepopuler jurusan teknik lainnya seperti teknik mesin atau teknik sipil, lulusan Teknologi Bioproses memiliki peluang karier yang sangat menjanjikan.
Hal ini sejalan dengan kebutuhan global akan energi terbarukan, pangan fungsional, obat-obatan berbasis hayati, hingga pengolahan limbah organik yang lebih efisien.
Lantas, seperti apa prospek kerja bagi lulusan Teknologi Bioproses? Apa saja bidang industri yang membutuhkan keahlian mereka?
Artikel ini akan mengulas berbagai peluang kerja yang bisa dimanfaatkan oleh para lulusan jurusan ini di era modern seperti sekarang.
1. Industri pangan dan minuman
Lulusan Teknologi Bioproses memiliki peran penting dalam pengembangan dan pengolahan produk makanan dan minuman, terutama yang melibatkan proses fermentasi dan rekayasa mikroba. Mereka dapat terlibat dalam produksi yogurt, keju, tempe, minuman probiotik, hingga produk berbasis enzim. Posisi yang bisa ditempati antara lain staf quality control, research and development, hingga teknolog proses produksi.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Keuangan, Warga Garut Didorong Akses Pembiayaan Legal dan Produktif
2. Industri farmasi dan bioteknologi
Pengetahuan dalam pengolahan biologis menjadikan lulusan Teknologi Bioproses sangat relevan di industri farmasi. Mereka dapat terlibat dalam produksi vaksin, antibiotik, enzim, dan bahan aktif farmasi lainnya. Perusahaan farmasi skala besar maupun startup bioteknologi kerap mencari tenaga ahli di bidang ini sebagai analis laboratorium, peneliti bioproses, maupun engineer pengembangan proses produksi.