SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk mendaftarkan diri ke Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Hal itulah yang yang menjadikan semangat Riko Wahyu Diyanto peserta Difabel Pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2022.
Riko bertekad kuat mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2022 yang bertempat di Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Ia merupakan atlet difabel Cabor Boccia Jawa Tengah yang meraih Medali Perak di PON Papua.
Baca Juga: Skor Aman UTBK SBMPTN 2022, Siswa Harus Tahu Agar Peluang Lulus Terbuka Lebar
Riko mengatakan, mimpinya untuk menjadi mahasiswa jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNNES.
"Mimpi saya ingin menjadi mahasiswa jurusan Psikologi FIP UNNES, untuk itu saya bersemangat untuk mengikuti UTBK di UNNES," jelasnya.
Meski awalnya Riko merasa kesulitan untuk mencari informasi terkait UTBK, namun dengan kegigihannya Riko berhasil mendapatkan informasi tersebut melalui orang terdekat.
Dengan terbata-bata, Riko menceritakan respon orang tua yang awalnya tidak menyetujui dirinya mengikuti UTBK karena keterbatasan fisik.
"Jujur respon orang tua sedikit tidak menyetujui karena keterbatasan fisik, namun saya tetap bersikukuh untuk ikut dan ini menjadi usaha saya dalam mengangkat derajat martabat orang tua saya," jelasnya.
Menurut nya keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang malah menjadikan kemajuan.
"Walaupun sebagai anak difabel harus bisa kuliah meski jalan rintangan yang dihadapi berat, saya harus tetep berjuang," ucap Riko.
Menurut Riko pelayanan UNNES untuk orang berkebutuhan khusus sangat baik karena dapat melayani dan mengfasilitasi peserta berkebutuhan khusus dengan baik.