psis

(POKOKMEN PSIS) Saudara Sekota Mahesa Jenar Part 1: Klub Tionghoa hingga Pertamina Muda Klub Penghasil Bintang

Rabu, 2 Februari 2022 | 19:00 WIB
Klub Pertamina Muda saat masih aktif bermain. Klub ini banyak menyumbangkan pemain penting untuk PSIS Semarang. ( dok. Agus Santoso)

SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG.COM -- PSIS Semarang sampai saat ini memang jadi satu-satunya tim yang masih berdiri dan didukung penuh oleh warga ibu kota Jawa Tengah tersebut.

Namun sepanjang sejarah sepak bola Semarang, PSIS Semarang punya tetangga atau saudara sekota layaknya, Persita-Persikota Tangerang, atau AC Milan dan Inter Milan bahkan sampai Arema dan Persema Malang.

Mundur jauh ke era kolonial, PSIS Semarang punya saudara sekota yang bernama Union.

Sejarawan Kota Semarang Rukardi Achmadi pernah menulis soal Union. Kata Rukardi, Union adalah tim milik masyarakat Tionghoa di Kota Semarang.

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Comeback, Persik Kediri Taklukkan PSS Sleman

Perkoempoelan Voetbal Union Semarang, begitulah orang-orang dulu menyebut. Tim ini bahkan lebih tua dari PSIS Semarang karena lahir pada 2 Juli 1911

Union dibentuk oleh sekawanan orang penggila sepak bola yakni Tan Liang Hok, HM Keasberry, Tjoa Hian Tjoe, Liem Kok Ping, The Tjing Liat, Tan Tiong Kwie, Go Boen Toh dan Lim Tjong Ham.

Kali pertama berdiri Union bernama Hoa Yoe Hwee Koan. Pada 1917 mendapat badan hukum dari pemerintahan kolonial.

Markas Union untuk berlatih dan bertanding adalah Lapangan Seteran. Di waktu itu, Union dinilai sebagai generasi awal sebagai tim yang bukan dimiliki oleh orang Belanda.

Baca Juga: Perintah Berhijab Bagi Seorang Perempuan, Berikut Ulasannya

Untuk pribumi ada Patjarkeling Surabaya (1902), Romeo, Marz, Karz, Truno Kembang, Maz, Dez, Tjahya Kwitang, dan Star. Klub Tionghoa selain Union Semarang ada UMS Jakarta, Tionghoa Surabaya (Viribus Unitis), dan YMC Bandung.

Dalam kompetisi sepak bola antarkota se-Jawa, Union menjadi klub kuat yang kerap menempati posisi papan atas klasemen, bersaing dengan YMC Bandung, UMS Jakarta, dan Tionghoa Surabaya.

Awalnya, sepak bola di Indonesia terbagi dalam tiga etnis, Belanda, Tionghoa dan Pribumi. Dan ketiganya juga masing-masing memiliki federasi sendiri-sendiri.

Union lalu bubar sekitar tahun 1960-an, tahun-tahun di mana PSIS Semarang sudah terbentuk dan mulai menapaki jejak di sepak bola Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini