SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Kursi kecil Candra Wirotomo (37) atau yang akrab disapa Koh Hong di rumahnya yang berada di Jalan Hiri III Karangtempel Semarang, mungkin saja sudah hangat.
Sejak pagi, Koh Hong cukup takzim duduk di situ sembari melukis kepala-kepala barongsai dan liong dengan tangan terampilnya.
Tak heran, lantai dan jemarinya tampak warna-warni. Sebab cipratan cat yang meleset dari kuas tak kuasa dia hindari.
Baca Juga: Mbak Ita Klaim Banjir di Semarang Mulai Berkurang di 2024, Ada 3 Wilayah Masih Rawan
Usai dicat oleh Koh Hong, barongsari setengah jadinya dia berikan kepada para pekerjanya yang berjumlah 3 orang. Mereka pun dengan cekatan langsung mengambil barongsai dari Koh Hong.
"Nih, lanjutkan. Biasa, cat gigi saja dengan warna putih," ucapnya saat ditemui di rumahnya, Jumat 26 Januari 2024.
Koh Hong tadi adalah salah seorang pembuat barongsai di Semarang. Dari pengakuannya, dia adalah generasi keempat.
"Yang pertama kakek saya. Ayah lalu kakak ipar dan dilanjutkan ke saya," ungkapnya.
Baca Juga: Jalur Gaib! Dukun di Semarang Ungkap Banyak Caleg Minta Jimat dan Mantra Jelang Coblosan
Kakeknya sudah merintis usaha ini sejak tahun 80-an. Awalnya, kakek Hong memiliki sekolah barongsai yang bernama Hauw Gie Hwe yang berlokasi di Jagalan.
Kini sekolah barongsai itu dia juga teruskan dengan nama Elang Terbang dari Timur.
Waktu itu kakeknya membutuhkan barongsai baru. Namun apabila beli, harganya cukup tinggi sehingga dia memilih untuk membuat sendiri.
"Akhirnya bikin sendiri dan sampai sekarang," sambung Hong.
Baca Juga: Selain Rata-rata Nilai Rapor Ini Ketentuan Masuk ITB Jalur SNBP 2024