SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Jelang Imlek, warga Tionghoa Semarang khususnya Pecinan memiliki satu hiasan baru yang punya simbolis kuat secara mitos bernama Hiasan Imhok atau Imlek Hoki.
Hiasan Imhok ini kali pertama dikenalkan oleh Ketua Kopi Semawis Pecinan Semarang Harjanto Halim.
Kata Harjanto, hiasan itu mendapat inspirasi dari Jepang yang bernama Shime-Kazari.
Baca Juga: Banjir Air Mata, Masyarakat Tionghoa Semarang Gelar Basuh Kaki Jelang Imlek, Teringat Bakti Orangtua
"Ya ini memang saya dapat inspirasi dari Jepang. Bentuknya pun mau sama tapi pemaknaannya beda," ungkapnya saat ditemui usai tradisi basuh kaki di Pecinan Semarang, Kamis 8 Februari 2024.
Harjanto pun menunjukan Hiasan Imhok itu. Apabila dilihat, bentuknya melingkar dan berasal dari ikatan merang atau batang padi kering.
Kemudian di lingkaran bagian bawah terdapat ikatan daun pakis dan pinus. Lalu ada terong susu, biji saga dan angpao.
Secara rinci Harjanto menyampaikan masing-masing bagian Imhok itu memiliki arti tersendiri.
Baca Juga: 59 Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2024 Singkat Penuh Makna, Cocok untuk Media Sosial
Pertama Merang sebagai lambang kerberlimpahan lalu daun pakis dan pinus simbol evergreen, selalu bertahan dan bersemi di segala cuaca.
"Kemudian terong susu lambang rejeki dan kemakmuran. Lalu biji saga lambang tolak bala. Terakhie angpao lambang rejeki," paparnya.
Hiasan imlek, lanjut Harjanto dengan makna seperti ini memang bukan hal baru. Sebelumnya orang Tionghoa memang sering menghadirkan suatu benda sebagai perlambang tertentu jelang Imlek.
"Selama ini misalnya kan banyak yang pakai tebu dan terong susu. Lalu juga sedap malam," katanya.
Baca Juga: Bukan Tay Kak Sie, Ini Kelenteng Tertua di Pecinaan Semarang, Lokasinya Dekat Pasar Gang Baru