Gagah! Ganjar Pranowo Pakai Kaos Dono Warkop Ketika Dikepung Tentara di Peristiwa Malari

photo author
- Sabtu, 10 Februari 2024 | 20:59 WIB
Capres 03, Ganjar Pranowo saat memamerkan kaos yang dipakai oleh Dono Warkop saat dikepung tentara.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Capres 03, Ganjar Pranowo saat memamerkan kaos yang dipakai oleh Dono Warkop saat dikepung tentara. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Calon presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo menjadi sorotan, saat kampanye akbar terakhir di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 10 Februari 2024.

Di balik jaket bombernya, Ganjar Pranowo mengenakan kaos putih bertuliskan Join Us We Fight for a clean government' yang artinya 'Ikut kami, Kami berjuang untuk pemerintahan yang bersih.

Kalimat bertuliskan 'Join Us We Fight For A Clean Government' di kaus yang dikenakan Ganjar Pranowo, ternyata sama persis seperti yang dikenakan mendiang Wahjoe Sardono alias Dono Warkop DKI.

Baca Juga: Banyak Civitas Akademika Serukan Aksi Kritik Jokowi, Ini Kata Puan Maharani

Bukan tanpa alasan, Ganjar sengaja memakai kaoss tersebut karena selaras dengan visi misi Ganjar- Mahfud untuk melakukan bersih bersih di pemerintahan. Memberantas korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).

Informasi yang dihimpun, Kaos yang dikenakan Ganjar Pranowo tersebut, sama persis seperti yang dipakai Dono saat ditangkap tentara di tahun 1974.

Pada saat itu, Dono bersama para mahasiswa menggelar unjuk rasa dalam aksi Malapetaka Lima Belas Januari atau Malari.

Komika Ernest Prakasa sempat mengunggah foto Dono saat dikepung sejumlah tentara pada masa Orde Baru di Instagramnya.

Baca Juga: Kampanye Akbar di Semarang, Ini Janji Mahfud MD dari Ketersediaan Pupuk Sampai Lapangan Pekerjaan

Dalam foto yang diunggah, terlihat Dono mengenakan kaus bertuliskan 'Join Us We Fight for a clean government' yang artinya 'Ikut kami. Kami berjuang untuk pemerintahan yang bersih.'

Seperti diketahui, mendiang Dono termasuk sosok yang kritis saat mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia (UI). Pada masa itu, Dono sempat ikut dalam demo mahasiswa menolak dominasi ekonomi Jepang di Indonesia.

Sayangnya, pada masa orde baru itu aksi Dono berbuah pil pahit karena menyinggung pemerintah. Rumah orangtua Dono di Delanggu sempat didatangi intel dan kepolisian.

Pada 1998, Dono muda kembali turun ke jalan. Ia dan teman-temannya mengahadang aparat keamanan yang mencoba merangsek masuk ke Universitas Katolik Atmajaya, Semanggi, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Mahfud MD Mundur dari Jabatan Menkopolhukam, Ganjar Sindir Calon Lain

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X