Kemudian satu lagi terutama bisa membahayakan nyawa. Namun meski demikian Agung sudah mengapresiasi upaya dari guru dengan memberikan update lokasi.
"Satu lagi seandainya membahayakan nyawa bisa repot juga. Karena dari guru-guru juga bilang, kami tidak bisa mengawasi 24 jam. Semua harus berperan, termasuk orang tua, guru. Tapi bagus juga sih di Semarang sudah ada WA. Warning. Itu salah satu sistem yang dipakai guru2 untuk mengetahui mobilisasi anak-anak," tambahnya.
Ke depan, Kejari Semarang masih akan melakukan kegiatan sosialisasi lagi bahkan bisa merambah bangku kuliah.
"Targetnya SMP-SMA. Teman-teman kuliah juga ada," pungkasnya.