MAJT Semarang Punya Museum Tentang Islam di Jawa, Ada 150 Kitab Ulama, dari Kyai Ahmad Rifai Sampai Soleh Darat

photo author
- Senin, 18 Maret 2024 | 16:46 WIB
Tampilan koleksi Museum Perkembangan Islam di Jawa di MAJT Semarang. Banyak koleksi manuskrip kitab para ulama.  (Istimewa)
Tampilan koleksi Museum Perkembangan Islam di Jawa di MAJT Semarang. Banyak koleksi manuskrip kitab para ulama. (Istimewa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) punya destinasi menarik sebagai wisata religi yakni adanya Museum Perkembangan Islam.

Museum Perkembangan Islam di MAJT Semarang ini menampilkan koleksi manuskrip, artefak, dan lainnya yang berkaitan dengan perkembangan Islam dari mulai masuknya Islam di Jawa Tengah hingga masa kini.

Berlokasi di menara Al Husna, Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah menempati lantai 2 dan lantai 3.

Humas MAJT Benny Arief Hidayat, S menyampaikan museum ini berisi koleksi benda sejarah maupun artefak dan manuskrip Islam diajarkan dari datangnya Islam sampai masa kini.

Baca Juga: Unit Layanan Cepat Perumda Air Minum Sendang Kamulyan Batang: Siaga Penuh Selama Musim Hujan

Museum di lantai 2, kata Benny, menampilkan benda-benda yang menceritakan Islam masuk melalui budaya, tradisi, dan pesantren.

"Di sini ada peninggalan Islam yang mengakulturasi budaya lokal sehingga Islam masuk ke jawa tidak melalui pertumpahan darah," jelasnya.

Selain itu di Lantai 3 juga menampilkan koleksi museum terkait wajah syiar Islam di Jawa Tengah dari masa kuno berupa kitab-kitab hingga masa sekarang melalui televisi, radio, dan media sosial.

"Khusus untuk koleksi kitab merupakan sumbangan, temuan, maupun pinjaman dari ulama dan pondok pesantren yang menginginkan agar manuskrip kitab kuno ini bisa langgeng," paparnya.

Baca Juga: Takluk Lawan Persis Solo, Gilbert Sebut PSIS Lengah di Menit Awal

Kemudian di antara 150 koleksi kitab ulama nusantara yang dimiliki pengurus museum, hanya 30 kitab yang disajikan untuk umum.

Lebih lanjut Benny menjelaskan manuskrip yang ditampilkan di museum merupakan karya monumental dari ulama nusantara asal Jawa Tengah seperti Kyai Ahmad Rifai asal Batang, Kyai Soleh Darat asal Semarang dan kitab lainnya.

Bahkan tidak hanya ditampilkan di museum, menurut Benny, kitab karya para ulama besar itu juga sudah dilakukan digitalisasi.

Baca Juga: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Semarang Berakhir 20 Maret, saat Mudik Sudah Masuk Kemarau

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X