Semarang Darurat Tawuran Gangster, Polisi, Pemkot dan Warga Bakal Bersatu Bikin Tindakan Tegas

photo author
- Jumat, 20 September 2024 | 19:06 WIB
FGD antara polisi dan Pemkot Semarang serta berbagai stakeholder terkait. Semua pihak sepakat berantas tawuran gangster. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
FGD antara polisi dan Pemkot Semarang serta berbagai stakeholder terkait. Semua pihak sepakat berantas tawuran gangster. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

"Dari kacamata kepolisian ada dua sisi yang bisa kami lakukan meliputi penindakan hukum dan pencegahan. Kami ingin utamakan pencegahan," ungkapnya.

Baca Juga: 5 Kecamatan Paling Dingin di Kabupaten Kendal, Suhunya Bikin Menggigil

Sementara Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang akrab disapa Mbak Ita mengatakan, deteksi dini dan pencegahan terhadap potensi gangster tidak bisa dilakukan oleh polisi saja.

Menurutnya semua pihak wajib terlibat mulai dari keluarga, lingkungan RT/RW, kelurahan, hingga kecamatan perlu melibatkan diri.

"Harapannya tidak hanya polisi yang terlibat karena polisi anggotanya terbatas. Jadi harus seluruh masyarakat saling mengawal membuat anak-anak tidak terlibat gangster," ungkap Mbak Ita.

Selain itu Mbak Ita menambahkan bakal melakukan inventarisir terhadap anak-anak yang pernah terlibat dalam kelompok gangster.

Kemudian pihaknya juga akan mengaktifkan dan memasifkan gugus pencegahan soal kasus ini di sekolah-sekolah Semarang.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 Halaman 42 Kurikulum Merdeka: Proses Membuat Buku

"Kami akan duduk bersama memulai dari keluarga lalu ke tingkat sekolah," terangnya.

Dalam permasalahan ini, Mbak Ita mengaku prihatin dengan kondisi Semarang yang darurat dengan kelompok gangster remaja.

Dia sendiri melihat rekaman-rekaman ulah kelompok remaja tersebut yang menggunakan senjata tajam. Kelompok gangster ini juga aktif membagikan aktivitasnya di media sosial.

"Kami berupaya agar darurat gengster ini bisa dikikis dan anak-anak bisa kembali lagi menatap masa depan," tuturnya.

Terakhir Mbak Ita membuat peringatan agar pelajar yang terlibat gangster tidak dikeluarkan dari sekolah karena anak yang bersangkutan bisa bertindak lebih parah lagi.

"Nanti perlu pendekatan yang dilakukan dari psikolog dan kepolisian kepada anak-anak yang terlibat. Tidak mudah tapi kalau semua terlibat ini bisa selesai," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X