Aksi Kamisan di Depan Polda Jateng, Minta Polisi Jangan Jadi Alat Pembunuh Masyarakat

photo author
- Kamis, 12 Desember 2024 | 20:53 WIB
Aksi Kamisan di depan Polda Jateng. Mereka meminta polisi jangan jadi alat pembunuh. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Aksi Kamisan di depan Polda Jateng. Mereka meminta polisi jangan jadi alat pembunuh. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Sejumlah mahasiswa dan masyarakat umum menggelar Aksi Kamisan di depan Polda Jateng, Kamis12 Desember 2024

Aksi Kamisan di depan Polda Jateng itu dilakukan untuk menyuarakan dan menuntut pelaku penembakan pelajar dihukum seberat-beratnya.

Selain itu, aksi tersebut juga menuntut Kapolrestabes Semarang turut mendapat sanksi pencopotan dari jabatan, bahkan dipecat.

Tuntutan terakhir itu dilakukan karena mereka nilai Kapolrestabes turut melakukan narasi bohong terkait aksi penembakan tersebut.

"Korban difitnah telah menyerang, dan anggota mereka dianggap melegalkan penembakan itu. Padahal pada faktanya, Kita lihat bersama tidak ada penyerangan. Padahal penyerangan itu tidak terjadi dan aparat kepolisian itu melakukan penembakan," ungkap pria orator, saat aksi demontrasi di depan Mapolda Jateng.

Baca Juga: Terungkap Kondisi Tahanan Aipda Robig Polisi Tembak Siswa di Semarang, Terpisah dari Tahanan Lain

"Kemudian keluarga mereka juga mendatang tindakan intimidasi ke polisi, dan diminta menyatakan untuk kasus ini selesai dan tidak usah diperpanjang. Omong kosong," sambungnya.

Aksi tersebut di gelar di depan samping akses masuk Mapolda Jateng. Peserta aksi juga membentangkan poster "Keadilan untuk Gamma". "Hukum Berat Polisi Pembunuh!!". "Robig Betah Isin Dipecat Malah Banding". "Kerja Polisi Pamer Prestasi Lupa Evaluasi". "Kompolnas = Jubir Polri?".

"Aksi Kamisan, jangan diam, Lawan. Maju untuk Gamma, membela Haknya (Gamma)," teriak orator disambut peserta demontrasi.

Koordinator Aksi Kamisan Semarang Fathul Munif menyataka , belakangan kepolisian sudah melebihi batas sampai menimbulkan korban jiwa. Menurutnya, permasalahan di dalam kepolisian tidak lagi hanya sekedar soal oknum.

Baca Juga: 6 HP 2 Jutaan Terbaik dengan Memori Internal yang Besar

"Lebih dari itu kerusakan di tubuh kepolisian kami merasa itu adalah soal struktural. Bagaimana kepolisian dikelola dipelihara bukan untuk melindungi masyarakat. Tapi justru menjadi alat ke masyarakat itu sendiri," katanya.

Oleh karena itu dia mendesak supaya kepala kepolisian untuk melakukan evaluasi dan membersihkan serta meluruskan cita cita dari kepolisian itu sendiri.

Pihaknya juga menyebutkan, bahwasannya kepolisian diciptakan memang untuk melayani masyarakat indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X