Menjenguk Jongkie Tio: Menyegarkan Ingatan Tionghoa Peranakan di Semarang dengan Lontong Cap Go Meh

photo author
- Kamis, 13 Februari 2025 | 14:46 WIB
Jongkie Tio, Pemerhati Tionghoa di Semarang dengan Lontong Cap Go Meh-nya. Jongkie tidak ingin berhenti mengenalkan warisan Tionghoa Peranakan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Jongkie Tio, Pemerhati Tionghoa di Semarang dengan Lontong Cap Go Meh-nya. Jongkie tidak ingin berhenti mengenalkan warisan Tionghoa Peranakan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Beberapa tahun lalu, Jongkie sempat mengeluh ingin pindah karena terganggu dengan Hotel Tentrem. Namun saat ditemui, Restaurant Semarang masih di sana. Mungkin situasi belum mendukung.

Baca Juga: Kapan Awal Ramadhan 1446 H? Ini Prediksi Kemenag Hari Pertama Puasa 2025

Terlepas dari itu, Jongkie selalu ngotot, warisan peranakan seperti kuliner wajib dilestarikan dan dikenalkan oleh generasi muda secara terus menerus.

"Itu orang-orangtua (di Pecinan) kamu temui. Biar mereka cerita banyak kamu tulis. Nanti kalau mereka sudah nggak ada, siapa yang bisa cerita," pesannya.

Usai berbincang, saya pamitan dengan Jongkie Tio. Dia kembali nanya saya dari media mana dan kuliah di mana. Tentu saja saya masih menjawabnya seakan itu pertanyaan pertama. Begitu keluar dari pintu restoran, menantunya yang bernama Maria mengantar saya, dia yang minta maaf karena ingatan Jongkie sudah tidak tajam.

"Memang ada demensia. Jarang keluar lagi karena kami protect saat pandemi lalu. Tapi usianya memang sudah tidak muda lagi," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X