Indriyasari Akui Diancam Alwin Basri soal Uang Iuran, Diminta Rp3 Miliar untuk Pencalonan DPR RI

photo author
- Selasa, 1 Juli 2025 | 08:40 WIB
Sidang kasus korupsi Mbak Ita. Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari mengaku dipaksa dan diancam dimintai uang oleh Alwin Basri.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Sidang kasus korupsi Mbak Ita. Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari mengaku dipaksa dan diancam dimintai uang oleh Alwin Basri. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

AYOSEMARANG.COM -- Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Indriyasari, mengaku mendapat tekanan dari Alwin Basri, suami mantan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita, agar memberikan jatah uang dari iuran internal pegawai.

Hal itu disampaikan Indriyasari yang akrab disapa Iin saat bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi yang menjerat Mbak Ita dan Alwin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Senin 30 Juni 2025.

Iin mengatakan bahwa Alwin meminta bagian dari dana Iuran Kebersamaan Bapenda. Dana tersebut berasal dari sumbangan sukarela aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Bapenda yang biasanya terkumpul Rp800–900 juta setiap triwulan.

Baca Juga: Kepala Bapenda Akui Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita, Bantahan Mantan Wali Kota Semarang Jadi Sorotan

Uang itu digunakan untuk zakat, kegiatan sosial, makan bersama, hingga membantu pegawai non-PNS yang tidak mendapat insentif pajak.

Menurut Iin, Alwin merasa berhak menerima Rp200 juta untuk kegiatan PKK setelah mengetahui bahwa Mbak Ita mendapat jatah Rp300 juta.

"Pak Alwin bilang, 'Aku ngerti mbak, wes ngerti bu'e (Mbak Ita) dikei Rp 300, la aku mbok support opo?, gitu," ujar Iin.

Menanggapi permintaan tersebut, Iin mengaku bingung karena PKK tidak berkaitan langsung dengan Bapenda.

"Lalu saya jawab, 'La pripun bapak, saya tidak tahu. Kerjamu itu dipantau sama Bu Ita, tapi kamu juga harus support ke saya. Kalau Mbak Ita Rp 300 juta berarti saya minta Rp 200 juta' begitu, Yang Mulia," lanjut Iin, menirukan ucapan Alwin.

Permintaan tersebut membuat Iin gelisah hingga ia mengadakan rapat dengan para kepala bidang.

Baca Juga: Indriyasari Jadi Saksi di Sidang Mbak Ita, Ngaku Dimintai Uang Terus untuk PKK Sampai Pencalonan oleh Alwin Basri

"Waktu ada permintaan saya langsung menyampaikan ke kepala bidang, karena saya gak nyaman, saya galau, terus saya sampaikan ke kabid saya nangis. Apalagi beliau itu atasan saya, perintah saya laksanakan. Apalagi Pak Alwin pas saya menghadap bersama Pak Binawan bilang 'macam-macam saya sikat'. Ya saya takut," tutur Iin.

Setelah rapat, disepakati bahwa Alwin akan menerima jatah Rp200 juta tiap triwulan. Namun, pada akhir 2023, Alwin kembali meminta tambahan dana senilai Rp3 miliar.

"Saya dipanggil Pak Alwin pas minta Rp 3 miliar, ini untuk kepentingan politik pencalonan Alwin untuk DPR RI dan Mbak Ita pencalonan walikota. Tapi saya gak sanggup. Akhirnya para kabid sepakat menambah tapi semampunya," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X