AYOSEMARANG.COM -- Sidang kasus pembunuhan bayi AN oleh polisi Brigadir Ade Kurniawan alias Brigadir AK di Pengadilan Negeri Semarang, Kamis 14 Agustus 2025, diwarnai kesaksian mengejutkan dari ibu korban, Dina Julia Pratami. Dina blak-blakan mengungkap perjalanan hubungannya dengan Ade hingga tragedi kematian anaknya.
Dina dan Ade sebelumnya menjalin hubungan asmara yang bermula pada malam pesta Halloween di klub malam Golden Tiger, Kota Lama Semarang, Oktober 2023. Hubungan tersebut berujung pada kehamilan Dina.
"Ketika tahu saya hamil usia kandungan sudah lima minggu. Namun, terdakwa Ade tidak suka dengan menyuruh untuk menggugurkan kandungannya, saya tidak mau karena saya maunya dia menikahi saya," papar Dina.
Baca Juga: Sidang Perdana Polisi Pembunuh Bayi di Semarang, Jaksa Ungkap Motif Brigadir Ade
Dina mengaku, selama kehamilan, Ade kerap kabur dari apartemen tempat mereka biasa tinggal. Ia bahkan dua kali ke Purbalingga untuk menyusul Ade, namun mendapat perlakuan buruk dari keluarga sang kekasih.
"Keluarga Ade menghina saya sebagai wanita murahan karena mau sama Ade. Mereka juga memberitahu bahwa Ade telah memiliki istri dan anak, tapi dinikahi siri," bebernya.
Dina menolak tawaran keluarga Brigadir AK untuk dinikahkan secara siri setelah tes DNA membuktikan bayi AN adalah anak kandung Ade. Ia bersikeras menikah secara resmi demi kepastian hukum anaknya.
"Saya menolak dinikahkan siri, saya ingin dinikahkan secara sah diakui negara agar anak dapat akta kelahiran dan identitasnya jelas," ungkap Dina.
Baca Juga: Doyan Tipu Perempuan dan Judol, Bripda Bagus Yoga Ardian Dipecat Polda Jateng
Dina bahkan mengusulkan "nikah kontrak" agar Ade menikahinya secara resmi demi legalitas anak, lalu bercerai. Namun, rencana itu tidak pernah terealisasi hingga bayi mereka meninggal dunia.
Menurut Dina, Ade keberatan menikah karena telah memiliki tiga istri siri. Ia bahkan pernah dilabrak salah satu istri siri Ade saat makan di DP Mal Semarang.
"Saya tahu kelakuan terdakwa selepas hamil anak saya Azka, saya cek isi handphone Ade semuanya jadi ketahuan, tapi saya bertahan demi anak," terangnya.
Dina mengungkap penyebab kematian anaknya bukan karena tersedak susu atau gagal napas, melainkan akibat kekerasan.
"Anak saya meninggal bukan karena tersedak susu atau bukan gagal nafas. Melainkan ada kekerasan di bagian bagian tengkuk dan jidad," ujarnya.