SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Jemaah Masjid Kauman melaksanakan sholat Idulfitri di Alun alun Semarang, Sabtu 22 April 2023.
Penggunaan Alun alun Semarang untuk tempat ibadah jemaah Masjid Kauman Semarang ini sudah dilakukan untuk kedua kalinya, setelah yang pertama pada tahun lalu.
Dengan penggunaan Alun alun Semarang sebagai tempat ibadah sholat Idulfitri ini, seakan mengembalikan lagi salah satu fungsinya sebagaimana catatan sejarah.
Baca Juga: Sedang Mudik Lebaran 2023? Lakukan 5 Tips Ini Agar Baterai Smartphone Tetap Hemat Sampai Tujuan
Mengutip dari berbagai sumber, alun-alun sendiri adalah suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput, yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang beragam.
Masa masuknya Islam ke Nusantara, alun-alun juga digunakan sebagai tempat kegiatan-kegiatan hari besar Islam, termasuk sholat Idul Fitri.
Bangunan masjid dibangun di sekitar alun-alun. Konsep alun-alun menurut Islam adalah sebagai ruang terbuka perluasan halaman masjid untuk menampung luapan jemaah dan merupakan halaman depan dari keraton.
Syiar Islam telah membawa perubahan dalam perancangan pusat kota, sehingga alun-alun, keraton, dan masjid berada dalam satu kawasan yang di dekatnya terdapat jalur transportasi.
Pada periode kehadiran kekuasaan Belanda di Nusantara, ikut memberi warna bentuk baru dalam tata lingkungan alun-alun. Hal ini terlihat dengan didirikannya bangunan penjara pada sisi lain alun-alun, termasuk di Semarang.
Fungsi Alun-alun Semarang sebagai tempat syiar Islam juga disampaikan oleh Yogi Fajri sebagai pegiat sejarah.
"Letak Alun-alun Semarang saat itu sangat strategis, di antara pusat perdagangan kawasan Kota Lama, Pecinan, dan Kauman sebagai salah satu basis syiar Islam," ungkapnya.
Sedangkan untuk Alun-alun Semarang sendiri, kata penulis sejarah Amen Budiman, punya fungsi beda di zaman kolonial dan pra kolonial.