SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Kehadiran Bhe Kun atau pengawal kuda di Festival Cheng Ho tidak bisa dilepaskan.
Dalam Festival Cheng Ho ke-619, Minggu 4 Agustus 2024 pun, Bhe Kun juga tidak absen meramaikan.
Selama Festival Cheng Ho berlangsung, Bhe Kun mengikuti kirab budaya dari Kelenteng Tay Kak Sie sampai Kelenteng Sam Poo Kong.
Baca Juga: Fitnation Semarang Resmi Buka Studio Baru untuk Kelas Pilates, Bakal Dilatih Trainer Profesional
Dari semua peserta arak-arakan, Bhe Kun memang punya dandanan mencolok.
Pasalnya, kawanan ini mengenakan pakaian serba hitam dan wajah yang diwarnai dengan merah, hitam, dan putih.
Selama arak-arakan Festival Cheng Ho, Bhe Kun dengan setia mengawal kuda dari berangkat sampai pulang.
Dari bahasa Tionghoa, Bhe artinya kuda dan Kun artinya pasukan. Itulah mengapa orang-orang ini disebut dengan pengawal kuda.
Pemerhati Sejarah di Semarang, Johanes Christiono, ditemui di lokasi memaparkan bahwa Bhe Kun terinspirasi dari cerita-cerita silat Tionghoa.
Dalam cerita silat, kuda memang digunakan para kesatria atau prajurit untuk bertempur.
Waktu itu orang-orang Tionghoa Semarang memesan patung Cheng Ho dari Tiongkok. Patung itu datang di Boom Lama atau pelabuhan lama Kota Semarang.
Baca Juga: Specta Jateng Ultimate Offroad Challenge 2024 Disambut Antusiasme 1.430 Peserta