KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Sudah memiliki lembaga pendidikan dari tingkat Kelompok Bermain (KB) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), Yayasan Robbani Kendal mewacanakan akan mendirikan sekolah menengah atas.
“Ada keinginan yang belum kesampaian dengan mendirikan sekolah menengah baik SMA maupun SMK, tetapi belum terwujud dan dalam proses. Untuk bisa mendirikan SMA minimal harus ada tanah seluas 5.000 meter persegi. Namun insya Allah segera diwujudkan, mohon dukungan dan doa untuk mewujudkan pembangunan SMA IT Robbani,” jelas Wahyu Mulyo Widodo, Ketua Yayasan Robbani Kendal saat Khotmil Qur'an dan Haflah Akhirussanah angkatan 9 SMP IT Robbani di Pendopo Bahurekso Sabtu 28 Mei 2022 malam.
Dikatakan pendidikan tidak ada yang instan dan harus berproses. Pendidikan tidak sekadar membangun gedung tetapi proses menyeluruh dan tidak bisa langsung dilihat.
Baca Juga: Hindari Bahaya Radikalisme, Kyai dan Ulama NU Diminta Konsisten Ajarkan Cinta Tanah Air
“Yayasan Robbani tebentuk tahun 1998 berdiri dan tahun 2002 mendirikan TK hingga terakhir tahun 2011 membuka SMP IT. Pendikan tepadu ini terbentuk untuk menyebarkan nilai nilai Islam lewat pendidikan sehingga bermanfaat untuk masyarakat. Saat ini ada sekitar 700 siswa dari KB, TK, SD dan SMP IT,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SMP IT Robbani Siti Nurjanah mengatakan, tahun 2019, SMP IT sudah membuka kelas takhosus Al Qur'an dan angkatan pertama takhosus tahun ini diwisuda. “Yang diwisuda tahun 2022 yang merupakan angkatan 9 ada 46 siswa, 12 siswa diantaranya kelas takhosus sisanya reguler. Semoga menjadi ahlul Qur'an,” jelasnya.
Baca Juga: 7 HP Rp1 Jutaan Terbaik 2022, Murah tetapi Spesifikasi Gahar dan Fitur Lengkap
Dirinya bangga dengan angkatan 9 ini karena selama 3 tahun terkendala pandemi namun bisa selesai target hafalan. Dari jumlah siswa yang diwisuda ada yang meraih hafalan terbanyak hingga 13 jus dan yang paling rendah 2 jus. Tahun depan SMP IT Robbani jadi sekolah penggerak dan akan melaksanakan kurikulum merdeka sehingga meningkatkan mutu pendidikan di Kendal.
“Tidak mudah menjadi sekolah penggerak karena harus berkomitmen jadi sekolah unggulan dengan pelayanan yang baik. Dengan strategi among siswa selain bangun semangat juga karakater siswa,” pungkasnya.
BACA BERITA AYOSEMARANG SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS