semarang-raya

KAMUS SEMARANGAN Pit Kebo, Plintheng, dan Pokal di Dialek Semarangan, Ini Artinya

Selasa, 28 Juni 2022 | 19:15 WIB
Taman Srigunting Kota Lama Semarang. Ilustrasi kosakata dialek semarangan (dok ayosemarang.)

SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG.COM - Berikut ini ulasan mengenai kosakata dialek semarangan yang bisa Anda ketahui.

Adapun kosakata dialek semarangan kali ini merupakan lanjutan artikel sebelumnya.

Yang mana, kosakata dialek semarangan kali ini akan dimulai dari pit hingga poleng. Apa saja artinya, simak ulasannya di bawah ini.

Dalam dialek semarangan, terdapat kata-kata yang memiliki kekhasan dalam makna.

Hartono Samidjan dalam bukunya " Halah Pokokmen Kupas Tuntas Dialek Semarangan" mengatakan, contoh kata yang memiliki kekhasan dan makna dalam dialek semarangan itu adalah "dhewe dan barang".

Baca Juga: Seru Abis, Ini 7 Objek Wisata Alam di Kota Semarang, Cocok Buat Plesiran Sambil Refreshing

Ia pun mencontohkan kalimat dari kata "dhewe dan barang" yang memiliki banyak makna dalam dialek semarangan.

- Dhewe kudu siap-siap, ketoke banjir taun iki bakal liwih gedhe (Kita harus bersiap-siap, nampaknya banjir tahun ini bakal lebih besar).

- Dikandhani wong tuwa ki sing manut, mbok aja sak karepe dhewe (Dinasehati orang tua itu harus patuh, jangan semaunya sendiri).

- Ora mung klambi, aku ya meh tuku kathok barang (Tak hanya baju, saya juga mau membeli celana).

- Lho, sing ketinggalan iki barange sopo? (Lho, yang tertinggal ini milik siapa?).

- Wis ta, rak sah nganggo nangis barang, aleman! (Sudahlah, tidak usah menangis, Manja!).

Inilah beberapa kosakata dialek semarangan yang bisa Anda ketahui kali ini.

Baca Juga: Kasus Dugaan Tagihan Fiktif di Pelabuhan Khusus PLTU Batang Masuk Babak Baru, Seorang Staf Jadi Tersangka

Halaman:

Tags

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB