BANYUMANIK, AYOSEMARANG.COM -- Beberapa tahun yang lalu bangunan peninggalan Belanda di Pudakpayung Semarang berupa anak tangga yakni Ondo Rante terbengkalai.
Ondo Rante yang sempat jadi tempat wisata favorit di era 80-an di Pudakpayung Semarang itu dipenuhi belukar dan rumput liar.
Namun masa terbengkalai Ondo Rante itu kini sudah terlewati karena warga Kelurahan Pudakpayung Semarang sudah bahu-membahu untuk merawat kembali.
Hal itu disampaikan Ketua RW 1 Pudakpayung Bruhari. Menurutnya, upaya ini dilakukan karena kampungnya hendak mengaktifkan Desa Wisata.
Baca Juga: Ondo Rante, Tangga Tua Zaman Belanda di Pundakpayung, Objek Wisata di Era 80-an
"Ini kami terus kembangkan. Sejauh ini kami sudah coba buka aksesnya. Ini sebelum jadi jalan dulu jurang yang sulit dilewati," ucapnya.
Untuk Ondo Rante meskipun sempat terbengkalai dan dikenal wingit, kini sudah dibersihkan dan layak untuk wisata.
"Namun memang, rantai-rantai yang dulu ada di sisi tangga belum kami buat kembali karena masih proses perbaikan," ungkapnya.
Bruhari lalu mebeberkan saat ini, Ondo Rante jadi akses warga terutama yang hendak mencari sumber daya alam di Sungai Kaligarang.
Baca Juga: SEMARANGAN Misteri Kuburan di Tanjakan Gombel Semarang, Ada Sejak Zaman Belanda
Namun memang dikarenakan akses yang sulit, tidak semua orang bisa menjamah Ondo Rante, bahkan tidak banyak yang tahu.
"Oleh karena itu, kini kami berupaya mengaktifkan kembali dan mengabarkan seluas-luasnya," katanya.
Selain Ondo Rante, Bruhari memaparkan ada berbagai potensi wisata lainnya.
Misalnya saja untuk Curug Kedung Kudhu selain menawarkan pemandangan yang eksotis juga punya air segar yang berasal dari sumber mata air.