KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Saat ini harga telur ayam di pasar tradisional Kendal mengalami kenaikan.
Adapun kenaikan harga telur ayam di pasar tradisional Kendal terhitung sejak menjelang natal hingga sekarang.
Kenaikan telur ayam di Kendal dikarenakan menyesuaikan harga pakan ternak ayam yang melambung tinggi.
Baca Juga: Siswa SD Negeri 1 Kebumen Isi Liburan dengan Pameran Produk Kerajinan Tangan
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah Suwardi mengatakan, naiknya harga telur ayam, karena harga pakan ternak ayam naik sampai 20%.
“Sesuai Permendagri tahun 2020 seharusnya harga pakan ternak ayam paling tinggi Rp5.700 tetapi ternyata naik sampai Rp 7.200 per kilogram. Jika dikonversi dengan harga pokok produksi yaitu harga pakan Rp7.200 dikalikan 3,5 maka akan ketemu angka Rp 24.500. Dengan mengambil keuntungan sedikit maka koperasi menjual dengan Rp 27.000 per kilogram,” jelasnya.
Jadi kalau harga telur ayam sampai di atas Rp30.000 bukan dari peternak, memang ada kenaikan 10% dari peternak sehingga harga yang ditetapkan adalah Rp27.000.
“Pada September-November lalu hampir 20% peternak di Kendal mengurangi populasi dan sebagian ada yang bangkrut, akibat harga telur di tingkat peternak atau koperasi anjlok sampai Rp12.000 per kilogram. Padahal harga pakan ternak ayam justru naik,” imbuh Suwardi.
Akibatnya, para peternak tiap hari mengalami kerugian antara Rp7.000 sampai Rp9.000 per kilogram telur dari jumlah produksi.
Baca Juga: SPOILER IKATAN CINTA 30 Desember 2021, Nino Kangen Elsa, Mau Cari Sampai Ketemu
Untuk menekan kerugian yang tinggi, para peternak mengurangi populasi ayam ternaknya. Sehingga produksi telur pun turun dari yang awalnya 320 ton per hari menjadi 260 ton per hari saja.
Sementara Sekretaris koperasi ternak unggas Sukorejo, Lukman Efendi mengakui, kenaikan harga diperkirakan saat ini bersamaan dengan pembagian bantuan program keluarga harapan.
Sehingga banyak yang diborong telurnya untuk bantuan tersebut.