SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Mewujudkan Jateng Zero Knalpot Brong, Polrestabes Semarang merazia pengendara yang menggunakan knalpot brong, Selasa 11 Januari 2022.
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Semarang melaksanakan gelar operasi guna memberantas knalpot brong karena dianggap menyalahi aturan spektek pabrik dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, operasi ini sebagai tindak lanjut perintah Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dan mewujudkan Jateng Zero Knalpot Brong.
Baca Juga: Terekam Video Amatir, Detik-detik Tambak Lorok Semarang Diterjang Angin Kencang, Kapal Nelayan Rusak
Pengamanan knalpot brong tersebut menurut Kapolrestabes juga sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat, bahwa pengendara yang menggunakan knalpot brong mengganggu dan meresahkan masyarakat.
“Masyarakat resah dengan suara knalpot brong yang mengganggu apalagi di saat jam istirahat,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Sigit menambahkan, selain melakukan kegiatan razia, kegiatan cipta kondisi dengan sasaran knalpot brong juga dilakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat.
Baca Juga: Begini Modus dan Peran Masing-masing Sindikat Pembobol Kantor Pos Antarkota
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi serta penyuluhan di bengkel-bengkel dan sekolah di wilayah hukum Polrestabes Semarang terkait penggunaan knalpot brong.
“Masyarakat yang terjaring operasi ini kemudian dikumpulkan di Pos Simpang Lima dan harus ambil knalpot yang asli, kemudian dibongkar dan dipasang sendiri yang bersangkutan,” jelas AKBP Sigit.
Selain memberikan sanksi mengganti knalpot brong dengan yang asli, masyarakat yang terjaring operasi juga harus membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.
Baca Juga: Bawa Bukti, Erick Thohir Laporkan Dugaan Korupsi Pesawat ATR 72-600 ke Kejagung
“Kebisingan suara penggunaan knalpot brong bisa memancing emosi. Apalagi kalau penggunanya tidak bijak, rentan terjadi perkelahian,” lanjutnya. ***