KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Puskesmas Kaliwungu memberikan obat penurun panas kepada anak-anak usai menjalani vaksinasi di SD Negeri 1 Sarirejo, Jumat 11 februari 2022.
Hal itu untuk menghilangkan kecemasan dan ketakutan orang tua saat anaknya divaksin adalah demam akibat suntikan
Meski Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI dari pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 cenderung lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa. Namun antisipasi dilakukan tenaga kesehatan agar mengurangi kecemasan orangtua.
Dokter Puskesmas Kaliwungu mengatakan, pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun aman dan sifatnya cenderung ringan serta mudah diatasi.
Baca Juga: Binda Jateng Kebut Vaksinasi di 12 Daerah untuk Antisipasi Omicron, Kendal Suntikan 2.000 Dosis
“Tapi kita mengantisipasi saja karena banyak orang tua yang cemas usai divaksin akan panas badannya. Maka itulah kita memberikan obat penurun panas agar bisa mengantisipasi anak-anak mengalami demam,” jelas dr Endang.
Sementara menurut orang tua, vaksin pertam juga sudah diberi obat penurun panas oleh petugas usai divaksin.
Namun anaknya tidak mengalami demam, tetapi setidaknya ada upaya pencegahan jika kemudian anaknya demam setelah divaksin dengan minim paracetamol yang dikasih petugas vaksin.
“Ini yang kedua kalau vaksin pertama tidak ada keluhan dan tidak panas tetapi diberiobat juga. Yang sekarang juga diberi obat untuk jaga-jaga jika nanti demam karena musimnya juga tidak menentu,” kata Rini orangtua siswa.
Orang tua mengaku senang anaknya mendapatkan vaksin lengkap dua kali, dan pembelajaran sudah dilakukan setiap hari.
Vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini terus dilakukan Badan Intelejen Negara daerah (Binda) Jawa Tengah untuk mengejar target selesai dibulan februari ini.
Di Kendal sendiri vaksinasi untuk anak-anak Jumat 11 februari 2022 akan menyasar 2.000 anak di sejumlah sekolah di 8 kecamatan.
Baca Juga: WASPADA Varian Omicron Sudah Terdeteksi di Kendal
Kepala Binda Jateng Sondi Siswanto mengatakan,selain di Kabupaten Kendal vaksinasi juga dilaksanakan di 5 daerah lainnya dengan sasaran 10.000 dosis.