Dampak Kenaikan Gas LPG, Pengusaha Rumah Makan dan Hotel Terpaksa Kurangi Keuntungan

photo author
- Jumat, 4 Maret 2022 | 18:13 WIB
Gas LPG non subsidi naik sehingga permintaan turun dan pasokan menumpuk di agen dan gudang. (edi prayitno/kontributor kendal)
Gas LPG non subsidi naik sehingga permintaan turun dan pasokan menumpuk di agen dan gudang. (edi prayitno/kontributor kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Dampak kenaikan sejumlah bahan kebutuhan pokok ditambah lagi harga Liquefied Petroleum Gas atau LPG non subsidi yang ikut naik, membuat para pengusaha rumah makan dan hotel terpaksa mengurangi keuntungan yang didapat.

Pasalnya sejumlah pengusaha menilai, tidak mungkin menaikan harga jual di saat pandemi seperti ini.

“Kalau mau menaikan harga takut ditinggal pelanggan, sudah dua tahun sejak pandemi sudah berkurang kalau dinaikan harganya tambah sepi nantinya,” ungkap Sri Sarwo Utomo, General Manager Tirto Arum Baru.

Dikatakan, dampak kenaikan harga gas LPG sangat dirasakan di tengah semua harga naik. Pengusaha rumah makan dan hotel saat ini hanya bisa bertahan.

Baca Juga: Tangmo Nida Meninggal Karena Jatuh dari Boat, Kematian Artis Thailand Ada Unsur Kesengajaan?

“Sudah dua tahun selama pandemi selalu bertahan, bahkan banyak pengusaha yang sudah gulung tikar akibat sepi pelanggan. Jadi kalau mau menaikkan harga saat ini tidak mungkin apalagi mengurangi ukuran maupun porsi sangat tidak mungkin, solusinya hanya bertahan itu,” jelas Utomo.

Saat ini, yang bisa dilakukan oleh para pelaku usaha adalah mengurangi margin atau keuntungan, biasanya 10% mungkin dengan kondisi sekarang paling hanya mendapatkan keuntungan 5% saja.

“Kita dalam sebulan rata rata 70 tabung isi 12 kilogram dengan kenaikan mencapai Rp 24.000 berarti pengeluaran akan bertambah,” imbuhnya.

Sementara itu, Budi dari agen LPG PT Kerja mengaku, naiknya harga elpiji nonsubsidi yang tinggi, berdampak pada menurunnya permintaan.

"Permintaan ada penurunan, karena mungkin pelanggan-pelanggan itu merasa kaget, jadi pada awal-awal kenaikan, mereka menunda pesanan, sehingga barang menumpuk di gudang," katanya.

Baca Juga: Download GTA San Andreas Gratis Resmi Bukan Mod Apk

Sedangkan Hadiyanto, pemilik pangkalan LPG di Jalan Pahlawan Kendal mengatakan, banyak pelanggan yang tidak jadi membeli setelah mengetahui harganya naik lagi.

Pangkalannya yang hanya menyetok 5 LPG isi 5,5 kilogram setiap pengiriman, saat ini harganya 90 ribu, naik dari sebelumnya dengan harga 77 ribu.

"Pada gak jadi beli, katanya nanti dulu uangnya kurang, alasannya gitu," ujarnya.

Selama ini LPG nonsubsidi jarang ada yang membeli, sehingga hanya mengambil 5 buah setiap pengiriman. Penjualannya tidak tentu, kadang sampai satu bulan belum habis terjual.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X