SEMARANGUTARA, AYOSEMARANG.COM - Selain tidak diperbolehkan untuk perempuan, ada satu lagi tradisi yang mengakar di Masjid Layur Kota Semarang.
Salah satu tradisi yang masih bertahan sampai saat ini di Masjid Layur Kota Semarang adalah Kopi Arab.
Kopi Arab di Masjid Layur Kota Semarang hanya disajikan ketika berada di bulan Ramadhan.
Takmir Masjid Layur Ali Makhsum menyampaikan jika Kopi Arab memiliki cita rasa rempah yang kuat.
Racikan Kopi Arab itu, sambung Ali, ditambah tujuh macam rempah sehingga membuat cita rasa kopi ini menjadi berbeda.
“Jahe, kapulaga, cengkih, serai, pandan, jeruk wangi, dan kayu manis dimasak dengan air hingga mendidih, lalu tambahkan bubuk kopi dan gula secukupnya,” tutur Ali menjelaskan proses pembuatan kopi Arab.
Saat disajikan, sekilas Kopi Arab ini mirip dengan wedang rempah. Bedanya, dalam Kopi Arab itu tidak terdapat ampas rempah-rempah.
Rasa pahit manis kopi dipadukan dengan pedas dan harumnya rempah membuat warga pun turut menikmatinya selepas tarawih di masjid ini.
Untuk menyajikan kopi, takmir masjid menggunakan teko alimunium lalu dituang ke gelas berukuran kecil.
Kopi Arab tidak hanya nikmat, namun kopi ini bisa bikin hangat tubuh karena ada kayu manis di dalamnya. Kopi ini disajikan menjelang berbuka dan ketika tadarus. berlangsung.
“Kalau berbuka disajikan dengan kurma dan takjil lainnya,” tutur Ali.
Nggak sembarang orang bisa membuat kopi Arab ini. Ali mengatakan bahwa hanya dia dan takmir saja yang biasa membuat kopi ini.