KENDAL,AYOSEMARANG.COM -- Penjualan hewan kambing untuk kurban untuk Idul Adha 2022 turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Seperti diungkapkan Asri, pedagang kambing kurban di Kelurahan Trompo Kota Kendal.
Jika tahun sebelumnya biasanya bisa menjual kambing kurban di atas 60 ekor, namun tahun ini baru terjual 34 ekor.
Dibandingkan tahun lalu, harga kambing per ekor mengalami kenaikan sekitar Rp300 ribu sampai Rp400 ribu. Pada Idul Adha tahun lalu harga kambing per ekor masih di bawah Rp4 juta, kini dijual dengan harga atas Rp4 juta.
Baca Juga: Dekati Idul Adha 2022, DPP Kendal Pastikan Hewan Kurban Sehat Sebelum Disembelih
"Penjualannya menurun, dulu 60 ekor lebih," katanya.
Menurutnya, berkurangnya permintaan kambing kurban, karena adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Adanya wabah PMK, masyarakat merasa kurang mantap atau ragu untuk berkurban.
"Karena ada PMK, mungkin jadi ragu-ragu berkurban," ujarnya.
Baca Juga: Daging Hasil Sembelihan Hewan Kurban yang Haram Dimakan
Di lain pihak, Masruri dari Dusun Sukup Wetan Desa Purwokerto Kecamatan Patebon mengaku, biasanya berkurban berupa sapi dengan patungan tujuh orang.
Namun tahun ini ia memberikan kurban seekor kambing. Pertimbangannya bukan karena adanya wabah PMK, tetapi karena kelompok yang kurban sapi sudah penuh tujuh orang.
"Biasanya sapi, tapi kemarin yang kelompok kurban sapi sudah penuh tujuh orang, jadi saya tidak bisa gabung, akhirnya kurban kambing sendiri," jelasnya.
Baca Juga: Kurban Seekor Kambing untuk Satu Keluarga, Bolehkah?
Data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, sejak adanya wabah PMK di Kendal, hingga saat ini belum ditemukan hewan kambing yang terkena PMK.
Sedangkan sapi yang positif PMK mencapai 778 ekor, namun sebagian besar sudah sembuh dan membaik, dan 4 ekor di antaranya yang mati. Untuk kerbau yang positif PMK ada 6 ekor, namun sudah sembuh.