KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Sumber daya manusia yang kompeten khususnya di bidang finishing furniture akan mendongkrak ekspor furniture Indonesia ke pasar dunia.
Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menyelenggarakan program pendidikan setara Diploma 1 (D1) bidang teknik finishing furniture.
Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal mengakomodir pelaksanaan program pendidikan setara D1 bidang teknik finishing furniture ini. Mulai dari pembelajaran teori, praktik, magang hingga uji kompetensi dilakukan untuk memastikan lulusannya siap di dunia industri.
Baca Juga: Disdagkop UKM Kendal Temukan Takaran BBM di SPBU Kurang, tetapi Masih dalam Batas Toleransi
“Nilai ekspor mebel dan kerajinan pada kuartal I 2022 telah mencapai satu miliar dollar AS atau naik 15,87 persen dibanding nilai ekspor pada kuartal I 2021. Dengan didukung SDM yang andal tentunya industri kita semakin berdaya saing global dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional khususnya dalam ekspor furnitur di Indonesia,” jelas Kepala BPSDMI, Arus Gunawan Kamis 22 Desember 2022.
Finishing pada furnitur merupakan proses yang sangat menentukan penampilan dan nilai jual produk. Oleh sebab itu kemampuan finishing tenaga kerja sangat diperlukan untuk menciptakan nilai jual furnitur yang tinggi.
Dalam pelaksanaannya Polifurneka bekerjasama dengan beberapa industri di antaranya PT. Propan Raya, PT. Bio Industries, PT. Akzo Nobel Indonesia, CV. Duta Niaga Chemindo, PT. Prapta Sukses Gemilang (Genc), PT. Mowilex Indonesia dan PT. Ekamant Indonesia.
Proses perkuliahan dilakukan dengan teori 20 persen dan praktik 80 persen. Materi praktik disesuaikan dengan trend finishing yang sedang dikerjakan perusahan furnitur dan type finishing tahun akan datang.
Baca Juga: Hasil Pendidikan dan Pelatihan Guru Penggerak Dipamerkan di Ponpes Modern Selamat Kendal
“Program setara D1 teknik finishing ini memiliki materi khusus yaitu color matching yang belum pernah ada di diklat atau pelatihan yang lain” ujar Didik salah satu praktisi dari Bio Industries.
Sementara itu Sumardi Master Assessor BNSP dari LSP Furniko mengatakan, uji kompetensi yang dilakukan sudah sesuai dengan standar kompetensi yang ada.
“Uji kompetensi ini untuk mengukur sejauh mana kesiapan peserta program D1 bidang teknik finishing furniture sesuai dengan kebutuhan industri. Kita juga memastikan nantinya peserta bisa menerapkan kemampuannya setelah terjun ke dunia industri,” terangnya.
Salah satu peserta program D1 bidang teknik finishing furniture, Tri Panji mengaku uji kompetensi ini bisa memberikan kemampuan saat magang dan terjun ke dunia industri.
Baca Juga: Perjuangkan Status Kepegawaian SDM PKH di Kendal
“Harapannya apa yang didapat selama pendidikan dan magang serta uji kompetensi ini bisa bermanfaat dan bisa menambah ilmu lagi,” katanya