Rumah Pelita Diresmikan, Bakal Jadi Solusi Atasi Stunting di Semarang

photo author
- Senin, 20 Februari 2023 | 12:27 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meresmikan Rumah Pelita sebagai tempat penangangan stunting di Semarang.  (Pemkot Semarang)
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meresmikan Rumah Pelita sebagai tempat penangangan stunting di Semarang. (Pemkot Semarang)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Penanganan stunting di Kota Semarang digadang-gadang akan menjadi percontohan di Indonesia.

Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan hal tersebut saat meninjau persiapan peresmian Rumah Pelita (Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor Bagi Baduta) di Rumah Duta Revolusi Mental Kecamatan Semarang Barat, Sabtu 18 Februari 2023.

“Alhamdulillah, ini tadi kita bersama-sama membereskan semua persiapan untuk peresmian Rumah Pelita, rumah penitipan untuk anak-anak stunting. Ini tadi, khususnya dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian untuk mengecek urban farmingnya, Diskominfo untuk CCTV, Dinas Lingkungan Hidup untuk kebersihan, dan DP3A untuk penambahan kelengkapan,” tutur perempuan yang akrab disapa Ita.

Baca Juga: Cerita Warga Perumahan Dinar Indah Semarang Evakuasi Diri dari Banjir, Tunggang Langgang Begitu Dengar Alarm

Dirinya menuturkan mengenai penanganan stunting di Kota Semarang lewat Rumah Pelita yang kemungkinan jadi yang pertama di Indonesia.

Hal ini menurutnya dikarenakan adanya kemudahan dan juga integrasi dalam penanganannya.

“Ini mungkin adalah pilot project pertama di Indonesia, karena terintegrasi bagaimana pemenuhan gizi dan pola asuh ini dilengkapi. Jadi ini semua tertata, semua memakai SOP. Dan akan menjadi percontohan, nanti ada 10 anak, dari Kelurahan Kalipancur dan Kelurahan Manyaran Kecamatan Semarang Barat,” ungkapnya.

Dirinya juga menjelaskan mengenai fasilitas yang nantinya akan diperoleh anak-anak stunting di Rumah Pelita.

Baca Juga: Terinspirasi Tetangganya, Komikus Prancis Emannuel Lemairre Gelar Pameran di Semarang

Ada pengasuh 2 orang, karena 1 pengasuh untuk 5 anak. Kemudian ada juru masak yang didampingi oleh ahli nutrisi dari Dinas Kesehatan, Dokter Anak, Psikolog untuk IQ, Trapis untuk motorik, Bidan untuk umum.

"Selain itu juga kelengkapan mainan, tempat tidur, dan masing-masing punya rekam medis untuk penanganan, misalnya jika Dokter Anak melihat rekam medisnya dan kemudian ternyata membutuhkan pendampingan Psikolog, nanti akan direkomendasikan ke rumah Duta Revolusi Mental,” terang Ita.

Ita berharap dengan penanganan yang sudah sangat terintegrasi ini menjadikan kasus stunting di Kota Semarang menjadi 0 persen angkanya.

“Semoga bisa jadi 1 manfaat untuk anak-anak stunting khususnya di Kota Semarang dan umumnya jadi percontohan tingkat nasional. Tentu harapannya bisa 0 angka stunting di Kota Semarang,” pungkasnya.

Baca Juga: Teka-teki Bungker Rumah Sakit Kariadi Semarang, Awalnya Dianggap Jalan Pintas Bawa Tanah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X