PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM- Museum Batik Pekalongan menjadi pusat perhatian Dewan Pakar DPP PKS, Rizal Bawazier, yang mendorong untuk memajukan keberadaannya sebagai objek wisata dan pusat edukasi bagi para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Bawazier menekankan pentingnya melestarikan batik sebagai warisan dunia yang diakui oleh UNESCO.
"Batik sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia. Maka tanggungjawab kita sebagai generasi penerus harus ikut melestarikannya," kata Rizal Bawazier saat berkunjung ke Museum Batik Pekalongan pada Kamis, 4 Januari 2023.
Museum Batik Pekalongan juga memiliki koleksi batik yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri.
Dengan koleksi yang lengkap dan beragam, museum ini menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi siapa pun yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai kekayaan warisan budaya batik.
Bawazier juga menyoroti potensi musium ini sebagai objek wisata dan edukasi yang harus dijaga dan dikembangkan lebih lanjut.
"Museum Batik hanya ada di Indonesia, akan tetapi seharusnya menjadi ikon dan objek wisata yang lebih diperhatikan. Sebagai negara batik, Indonesia harus memperhatikan keberadaan musium ini dengan lebih serius," tegas Caleg PKS untuk DPR RI Dapil Jawa Tengah 10.
Namun, Bawazier juga mengungkapkan keprihatinannya terkait aksesibilitas Musium Batik Pekalongan, terutama bagi pelajar dan mahasiswa.
Pasalnya selain Pekalongan dan sekitarnya memproduksi batik. Pengembangan batik akan menambah daya ungkit perekonomian UMKM.
Ia menginginkan adanya upaya lebih besar untuk mempromosikan musium ini sebagai objek wisata dan sumber pengetahuan bagi generasi muda.
"Saya ingin melihat lebih banyak anak sekolah dan mahasiswa yang datang ke sini. Promosi yang kuat terhadap potensi wisata lokal ini sangat penting untuk menarik pengunjung, terutama generasi muda," katanya.
Dalam kunjungannya, Bawazier juga menyoroti pentingnya peran museum ini dalam melestarikan seni batik.
Ia menggarisbawahi peran musium dalam mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan serta mengembangkan kreativitas dalam seni tradisional seperti batik.
"Proses pembatikan membutuhkan bakat dan keterampilan khusus. Diharapkan musium ini dapat memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk ikut melestarikan serta mengembangkan seni batik ke depannya," jelas Bawazier.