Kabupaten Batang Dapat Sertifikat Eradikasi Frambusia dari Menteri Kesehatan

photo author
- Rabu, 6 Maret 2024 | 19:43 WIB
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, dr. Didiet Wisnuhardanto dan jajarannya menunjukan sertifikat eradikasi Frambusia.  (Muslihun kontributor Batang)
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, dr. Didiet Wisnuhardanto dan jajarannya menunjukan sertifikat eradikasi Frambusia. (Muslihun kontributor Batang)

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Pemerintah Kabupaten Batang baru saja meraih penghargaan sebagai daerah bebas dari Frambusia, sebuah pencapaian yang patut dibanggakan.

Penghargaan berupa sertifikat eradikasi Frambusia diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Pejabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Jakarta, Rabu 6 Maret 2024.

“Sertifikat Bebas dari Frambusia ini diberikan karena prevalensi frambusia di Kabupaten Batang dinyatakan 0 kasus. Selain itu, juga telah memenuhi kriteria pemberantasan frambusia,” kata Pejabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki.

Kerja sama lintas sektor menjadi kunci kesuksesan. Tahapan yang melibatkan promotif, surveilans, dan pembuktian telah dilakukan dengan tekun. Jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Batang berperan aktif dalam melakukan screening di sekolah-sekolah.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Pj Gubernur Jateng Minta Kepala Daerah Pastikan Ketersediaan Pangan

“Prestasi ini meruapakan hasil kerja keras jajaran Dinkes Batang dan stakeholder yang telah secara intensif melakukan scanning di sekolah-sekolah dan lainnya,” tambah Lani.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, dr. Didiet Wisnuhardanto menjelaskan Frambusia adalah penyakit kulit menular yang kambuh secara menahun. Penyebabnya adalah kuman Treponema Perteneu, yang menyebabkan infeksi pada kulit.

Dinkes Batang Batang secara intesif dan berkala melakukan screening dan pembagian obat cacing untuk anak-anak.

"Jika ada anak yang memiliki koreng atau luka pada kulit, mereka akan menjalani rapid tes untuk memastikan apakah positif terkena frambusia," ungkapnya.

Baca Juga: Waduh, Hasil Razia Ada Rem Angkot Blong dan Bodong

Ia juga menegaskan bahwa jika ditemukan kasus, perawatan dan pengobatan secara intensif akan diberikan melalui fasilitas layanan kesehatan yang ada di Kabupaten Batang.

“Selama ini di Batang belum ada kasus. Jadi kalau ada satu kasus kita langsung tangani secara intensif,” katanya.

Didit juga meminta kepada masyarakat untuk menjaga kebiasaan hidup bersih dan sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sesuai faktor risiko penularan.

Baca Juga: 21 Desa di Batang Dapat Gelontoran Dana Hibah Rp5,28 Miliar untuk Program Sanitasi dan Air Limbah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X