Pelaku Kasus Tawuran Remaja di Subah Berujung Maut Bertambah Menjadi 13 Tersangka, 6 Orang di Bawah Umur

photo author
- Kamis, 5 September 2024 | 17:42 WIB
Kasatreskrim Polres Batang AKP Imam Muhtadi. (Muslihun kontributor Batang)
Kasatreskrim Polres Batang AKP Imam Muhtadi. (Muslihun kontributor Batang)

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Kekerasan di kalangan remaja kembali terjadi, kali ini di Desa Subah, Kabupaten Batang. Bentrokan maut antara dua kelompok geng remaja berujung pada tewasnya seorang security KIT Batang, Hamzah.

Insiden tragis ini menjadi alarm keras terhadap dampak buruk dari tawuran yang terus terjadi di kalangan generasi muda.

Jajaran Satreskrim Polres Batang berhasil menangkap tersangka ke-13 dalam kasus ini, seorang remaja berinisial A yang juga menjadi admin media sosial gengster TIMATIL Subah.

"Jumlah tersangka sekarang ada 13 orang, enam di antaranya anak di bawah umur," ujar Kasatreskrim AKP Imam Muhtadi pada Kamis, 5 September 2024.

Baca Juga: Sugeng Sudiharto Tegaskan Netralitas ASN Batang di Pilkada Itu Penting

Menurut Imam, peran media sosial menjadi pemicu utama terjadinya bentrokan ini.

"Pelaku yang baru ditangkap merupakan admin media sosial gengster tersebut, yang turut andil dalam menyebar provokasi hingga terjadinya tawuran," jelasnya.

Saat ini, polisi juga tengah memburu satu pelaku lain yang diduga terlibat langsung dalam pembacokan yang menewaskan Hamzah.

Tawuran yang terjadi pada Sabtu, 10 Agustus 2024 itu melibatkan dua geng, Genk Kembang Lestari dan TIMATIL Subah, yang bentrok di kawasan Hutan Jati, Desa Subah. Bentrokan yang terjadi dini hari sekitar pukul 02.30 WIB ini, bermula dari tantangan yang dilontarkan kedua geng melalui media sosial Instagram. Mereka menggunakan istilah "war" untuk menggambarkan pertempuran ini.

Baca Juga: Tawuran Berdarah di Subah Batang, Seorang Security Tewas Disabet Celurit

AKP Imam Muhtadi, mengungkapkan bahwa tawuran ini merupakan hasil dari saling tantang di platform media sosial.

"Kedua kelompok ini saling menantang melalui direct message Instagram untuk menentukan lokasi duel. Mereka membawa berbagai senjata tajam, seperti clurit dan pedang, yang digunakan untuk saling menyerang," katanya.

Bentrok tersebut berujung fatal ketika Hamzah, salah satu anggota gengster TIMATIL Subah, terluka parah akibat bacokan senjata tajam dan meninggal dunia saat dibawa ke Puskesmas Subah.

"Ini sangat memprihatinkan, mereka membawa senjata tajam hanya demi eksistensi di media sosial dan untuk menunjukkan kekuatan gengnya," tambah Imam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X