PEKALONGAN, AYOBATANG.COM -- Ratusan warga Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, tumpah ruah di depan Kantor Balai Desa, menggelar aksi protes yang menggema. Mereka menuntut Kepala Desa, Wasduki Djazuli, untuk mundur dari jabatannya.
Spanduk-spanduk bertuliskan "Turunkan Kades Korup" dan "Kepala Desa Wuled Yang Sombong dan Arogan" mencolok, menggambarkan kemarahan dan kekecewaan masyarakat.
Aksi ini berlanjut dengan pertemuan antara perwakilan warga, yang didampingi oleh LBH Adhyaksa, dan Kades Wasduki.
Baca Juga: 2 Oknum Kades di Batang Diduga Terlibat Deklarasi Paslon Bupati 2024, Bawaslu Lakukan Penyelidikan
“Kami menuntut dengan legowo untuk mundur. Kami berharap semua anggota BPD Desa Wuled juga mundur. Jika tidak, kami akan mengerahkan lebih banyak lagi,” tegas Budi Pranoto, salah satu perwakilan warga.
Berbagai keluhan dilontarkan selama pertemuan tersebut, mulai dari dugaan penjualan tanah kas desa hingga keterlambatan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Budi mengungkapkan bahwa ia mendengar langsung tentang penjualan tanah kas desa dari pembelinya.
“Dia tanya (ke kades) kalau mau bangun rumah di sini bisa? Dijawab bisa, bayar Rp 0 juta, karena dia (Kades) beli Rp50 juta, jadi total harus bayar Rp70 juta lewat dia,” paparnya dalam bahasa Jawa.
Baca Juga: Paguyuban Kades Bahurekso Siap Turunkan Angka Stunting dan Cegah Pernikahan Dini di Desa
Kuasa hukum warga dari LBH Adhyaksa, Imamul Abror, mengungkapkan kekecewaannya.
“Hasil pertemuan ini tidak memuaskan warga. Banyak jawaban kades yang tidak masuk akal. Kami akan membawa proses protes ini ke ranah formal, dengan menyurati Inspektorat hingga Bupati Pekalongan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa warga juga meminta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), namun tidak diberikan dengan alasan yang tidak bisa diterima.
Di sisi lain, Kades Wasduki Djazuli membantah semua tuduhan tersebut.
Baca Juga: Sempat Dituduh Korupsi Sampai Didemo, Kades di Pati Tantang Beri Bukti