AYOSEMARANG.COM -- Provinsi Jawa Tengah dikenal memiliki tingkat upah minimum yang relatif rendah dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa.
Meskipun di sejumlah daerah upah minimum kabupaten/kota (UMK) terus meningkat setiap tahunnya, besaran upah di Jawa Tengah masih tergolong yang terendah di Indonesia.
UMK tertinggi di provinsi ini pun hanya mencapai Rp3,2 juta, yang masih cukup rendah jika dibandingkan dengan UMK tertinggi di provinsi-provinsi tetangga.
Jawa Tengah memiliki beberapa kabupaten dan kota yang berada di peringkat terbawah dalam hal besaran UMK. Bahkan, terdapat enam kabupaten/kota di Jawa Tengah yang masuk dalam daftar UMK terendah di Indonesia pada tahun 2024.
Kondisi ini menjadi perhatian bagi para pekerja, pengusaha, dan pemerintah daerah dalam merencanakan peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat.
Lantas, kabupaten dan kota mana saja di Jawa Tengah yang memiliki UMK paling rendah? Berikut adalah daftar 5 daerah dengan UMK terendah di Jawa Tengah tahun 2024:
1. Kabupaten Banjarnegara - Rp2.038.005
Kabupaten Banjarnegara menempati posisi pertama dengan UMK terendah di Jawa Tengah. Meskipun terkenal dengan potensi wisata alamnya, seperti Dataran Tinggi Dieng, tingkat upah di kabupaten ini masih berada di angka Rp2 juta.
2. Kabupaten Wonogiri - Rp2.047.500
Terletak di bagian selatan Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri memiliki UMK yang sedikit lebih tinggi dibanding Banjarnegara. Namun, sektor ekonomi di daerah ini masih didominasi oleh sektor pertanian dan usaha kecil, sehingga berpengaruh pada tingkat upah yang berlaku.
Baca Juga: 12 Jurusan Kuliah dengan Peluang Kerja Seluas Samudra
3. Kabupaten Sragen - Rp2.049.000
Kabupaten Sragen, yang berada dekat dengan Solo, memiliki UMK Rp2.049.000. Meskipun berdekatan dengan pusat industri dan perdagangan di Solo, kabupaten ini masih tergolong memiliki upah minimum yang rendah.
